Chain Block, Panduan Ebook

Chain Block: Panduan Lengkap Fitur, Cara Instalasi, Cara Kerja Yang Tepat

thumbnail panduan chain block

Penggunaan Chain Block dalam industri manufaktur, konstruksi, hingga logistik, memang sangat diperlukan dimana ketidakmampuan manusia dalam mengangkat beban berbobot & berukuran besar tentu dapat menghambat pekerjaan. Dengan adanya chain block, pekerjaan lebih mudah terutama mengangkat benda yang sangat berat dari satu tempat ke tempat yang lain. 

Bagian 1 | Kenali Chain Block

Lifting Equipment merupakan salah satu alat yang sering digunakan untuk media pengangkatan beban, dimana chain block merupakan salah satu alat yang bisa digunakan. Artikel ini akan membantu anda lebih memahami apa itu chain block, baik itu dari kelebihan dan kekurangannya, hingga cara merawat dan menggunakan chain block. Simak selengkapnya!

Kenali Apa Itu Chain Block

Fungsi Chain block bisa dikatakan sebagai alat pengangkat sederhana yang difungsikan dengan cara manual menggunakan roda bergerigi, pengait, pulley, dan rantai. Alat ini memiliki size yang cenderung kecil dan memiliki kapasitas yang beragam, mulai dari 500 kg hingga 30 ton.

Fungsi chain block secara umum digunakan untuk mengangkat beban benda yang berjarak rendah. Pengangkatan jarak rendah dapat dilakukan memakai fixed hoist crane yang memiliki rel tunggal kecil, hand overhead crane dan lain sebagainya. Sebelum menggunakan chain block, pastikan Anda mengetahui cara kerja chain block dengan tepat.

Fungsi dan Pengaplikasian Chain Block

Sebelum membahas cara kerja chain block, Anda harus tahu fungsi chain block dan pengaplikasiannya dalam dunia industri. Berikut ulasan lengkapnya :

Fungsi Chain Block

Karena kemampuan mengangkatnya, fungsi chain block biasanya diaplikasikan di garasi untuk melepas mesin mobil dengan mudah. Selain itu, chain block dapat dioperasikan dengan mudah oleh satu orang.

Fungsi chain block lainnya juga kerap dimanfaatkan pada area konstruksi, digunakan untuk mengangkat beban dari tingkat rendah ke tingkat yang lebih tinggi atau sebaliknya. 

Cara kerja chain block juga bisa dikatakan sebagai sebuah alat angkat safety, yang dapat membantu tenaga kerja mengangkat beban berat dan besar yang memiliki potensi bahaya tinggi, seperti dapat bahaya menjatuhi, menimpa, serta menjepit anggota tubuh dari pekerja.

Pengaplikasian Chain Block Pada Industri

Pengaplikasian chain block di industri

Mengingat fungsi chain block yang sangat penting bagi dunia industri, berikut ini beberapa kegunaan dan aplikasi chain block pada industri yang berbeda, diantaranya sebagai berikut :

  1. Di industri konstruksi, cara kerja chain block biasanya diaplikasikan untuk memindahkan semen,beton maupun peralatan lainnya yang tak dapat dipindahkan memakai tenaga manusia.
  2. Di industri manufaktur, fungsi chain block biasanya untuk mengangkat mesin ataupun bahan.
  3. Di industri perkapalan, pemakaian cara kerja chain block biasanya untuk mengangkat benda atau barang-barang yang jaraknya rendah serta bisa dipakai dengan fixed hoist crane, hand overhead crane. Alat ini biasanya diletakkan tepat di dock kapal sebagai tempat crane itu sendiri.
  4. Di industri minyak dan gas, chain block umumnya digunakan untuk mengangkat pipa-pipa pengeboran minyak.

Berdasarkan fungsi chain block di atas, tentu saja penggunaan dan pemilihan cara kerja chain block harus disesuaikan dengan aplikasinya di lapangan.

Kelebihan dan Kekurangan Chain Block

Cara kerja chain block memang sangat membantu aktivitas, baik untuk keperluan industri maupun untuk keperluan lainnya yang membutuhkan aktivitas pengangkatan atau penarikan barang. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan pada chain block selengkapnya di bawah ini:

Kelebihan Chain Block

Beberapa kelebihan cara menggunakan chain block yang harus Anda pertimbangkan saat hendak memilih alat angkat barang berikut ini :

  1. Pemakaian cara kerja chain block tidak membutuhkan listrik, oleh karena itu bisa digunakan kapan saja dan dimana saja.
  2. Rantai yang ada pada chain block dapat diganti jika rusak, sehingga perawatan alat ini dapat dilakukan dengan cukup mudah.
  3. Chain block bisa juga digunakan secara bersamaan dengan hoist dan crane.
  4. Kecepatan angkat bisa disesuaikan dengan tingkat kecepatan tariknya.

Dengan mengetahui dan memahami kelebihan cara kerja chain block, Anda bisa memaksimalkan cara menggunakan chain block secara maksimal.

Kekurangan Chain Block 

Selain kelebihan di atas, Anda juga harus mengetahui dan mempertimbangkan kekurangan fungsi chain block itu sendiri, yaitu:

  1. Chain block tidak bisa mengangkat dengan kondisi terburu-buru, jadi hanya dapat mengangkat beban dengan kecepatan yang standar. 
  2. Tidak dapat diaplikasikan untuk mengikat dan menarik barang. 
  3. Hanya dapat diaplikasikan untuk pengangkatan secara vertikal.
  4. Apabila saat penarikan rantainya dilakukan asal atau tidak hati-hati, bisa membuat rantai chain block kusut atau terlilit.

Kapasitas Chain Block

Kapasitas Chain Block

Selain cara kerja chain block yang menarik, dalam penggunaan chain block sendiri kita harus mengetahui kapasitas alat ini dengan baik. Chain block memiliki berbagai macam tipe yang bisa dibedakan ke dalam beberapa aspek. Salah satunya ialah aspek kapasitas chain block itu sendiri. Kapasitas inilah yang dapat memaksimalkan fungsi chain block untuk aktivitas kerja. Berikut beberapa kapasitas chain block yang perlu Anda ketahui.

1. Chain Block 1 Ton 

Chain Block 1 ton adalah salah satu kapasitas angkat atau ukuran Chain Block yang sering kita jumpai di pasaran. Takel dengan kapasitas 1 ton dapat dengan mudah mengangkat beban kurang dari 1 ton, dimana ukuran ini kerapkali dipakai untuk keperluan bengkel.

2. Chain Block 2 Ton

Meskipun cara kerja chain block pada Chain Block 2 ton tak jauh berbeda dari yang berkapasitas 1 ton, namun kapasitas angkatnya tetap berbeda. Jika Anda membutuhkan cara kerja chain block dengan kapasitas angkat lebih dari 1 ton misalnya, maka Anda bisa menggunakan Chain Block 2 ton. Selain itu, ukuran rantainya pun lebih besar, sehingga menyesuaikan fungsi chain block untuk bisa menahan beban benda yang ada.

Selain itu, Anda perlu tahu bahwa Chain Block 2 ton mempunyai casing yang lebih tebal untuk meningkatkan kekuatan pada struktur Chain Block dengan keseluruhan sekaligus dapat meningkatkan ketahanan terhadap benturan. Karena itu, bagian internal menjadi semakin terlindungi dan fungsi chain block juga semakin maksimal.

3. Chain Block 3 Ton

Untuk cara kerja Chain Block 3 ton juga sering kita jumpai di pasaran. Pada Chain Block berkapasitas kurang dari 3 ton, biasanya kisaran pilihan kapasitasnya bisa dikatakan cukup spesifik, mulai dari 0,5 ton, 1 ton, hingga 2 ton.

Akan tetapi sesudah kapasitasnya mencapai 3 ton, maka pilihan daya pada kapasitasnya semakin luas. Pengguna yang memerlukan alat angkat benda yang beratnya 3,25 ton sendiri tidak akan menjumpai produk Chain Block yang memiliki kapasitas tersebut. Karena mereka harus memakai Chain Block berkapasitas 5 ton secara langsung.

4. Chain Block 5 Ton 

Tentu saja fungsi chain block dengan Chain Block 5 ton penggunaannya bisa dijumpai di industri-industri berskala besar yang biasanya berurusan dengan material atau produk yang bervolume dan bermassa besar seperti konstruksi ataupun perkapalan. Chain block 5 ton bukanlah chain block dengan kapasitas terbesar, masih ada chain block ukuran besar lainnya seperti  10 Ton, 15 Ton, 20 Ton, hingga 30 Ton yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.

Baca Juga: Cari Tahu Jenis dan Fungsi Chain Block Berdasarkan Tonasenya disini

Bagian 2 | Fitur Pada Chain Block

Fitur-fitur chain block yang perlu diketahui

Dalam cara kerja chain block, tentu saja dukungan fitur pada chain block sangat dibutuhkan. Ada beberapa fitur chain block yang berguna untuk membantu fungsi chain block itu sendiri. Berikut diantaranya :

1. Automatic Double Pawl Braking System

Dalam Chain block, terdapat Mekanisme double pawl braking system untuk lebih meningkatkan keamanan dalam pengoperasian, dimana terdapat dua pawl atau pelatuk untuk menahan pergerakan dari gear tersebut.  Jika salah satu komponen pelatuk ini rusak, maka pelatuk satu lagi masih tetap berfungsi untuk membackup pelatuk yang rusak. Dengan kata lain, mekanisme ini semakin meningkatkan keamanan chain block.

2. Load Chain Guide Mechanism

Di dalam bagian chain block, terdapat Load Chain Guide Mechanism dimana setiap rantai memiliki mekanisme untuk menopang beban sesuai dengan kapasitasnya. Karena kelebihan beban yang dapat diangkat oleh perangkat chain block terbatas. Hal ini menyesuaikan tonase maksimal dari kapasitas beban yang diperbolehkan pada chain block itu sendiri.

3. Grade 80 Load Chain

Grade 80 Load Chain dirancang secara khusus untuk memenuhi persyaratan ketat aplikasi pengangkatan. Rantai baja sendiri merupakan baja berkekuatan tinggi dan berkualitas premium. Rantai baja satu ini dinilai sebagai rantai yang kuat dan anti putus. 

4. Rust Proof- Anti Corrosive Powder Coated

Chain Block juga dilapisi dengan lapisan anti korosif, yang bisa membuat chain block lebih awet, tidak mudah berkarat, tidak mudah tergores, dan tahan lama jika ditempatkan luar ruangan. 

5. High Strength Alloy Steel Geer

Pada hand chain di bagian roda lifting mechanism harus ditarik menggunakan tangan dalam pengangkatan beban. Hand Chain dan Load Chain memiliki gear dengan mekanisme yang dapat memudahkan dalam meringankan pergerakan dalam mengangkat atau mengulur beban dan memiliki material Alloy Steel yang kuat dan mampu menopang beban.

6. Special Pitch Length

Special pitch Length adalah salah satu bagian dari lifting mechanisms yang ada dalam Chain Block. Dengan menambahkan baja paduan khusus seperti special alloy steel ini maka baja ini akan mengubah sifat mekaniknya menjadi lebih kuat, dan dapat menghemat gaya tarik pada hand chain sehingga mengangkat barang dapat dilakukan dengan mudah.

7. Pin Type Chain Stop

Pin Type Chain Stop merupakan salah satu bagian penting di dalam Chain Block dimana pin stop tersebut dapat memberhentikan atau mengunci chain untuk memastikan jaminan keamanan chain block yang baik.

Itulah 7 fitur yang terdapat pada chain block, dimana semua komponen dan fitur tersebut sangat berpengaruh pada cara kerja chain block itu sendiri.

Bagian 3 | Cara Instalasi Chain BlockKenali Jenis Crane untuk instalasi chain block

Setelah memahami cara kerja chain block, pastikan Anda mengetahui cara menggunakan chain block dengan tepat. Salah satunya dengan memahami proses pengaplikasian chain block berdasarkan tonasenya. Berikut penjelasannya:

1. Chain Block Tonase Kecil

Cara menggunakan chain block harus menyesuaikan kapasitas chain block itu sendiri dimana chain block digunakan untuk kebutuhan pengangkatan beban, termasuk untuk beban tonase kecil seperti Tripod Hoist. 

  • Tripod Hoist

Untuk memaksimalkan fungsi chain block bertonase kecil Anda bisa memakai dudukan kerekan tripod baja atau aluminium portabel yang menyediakan penopang pengangkatan barang dengan nyaman dan ekonomis. Tripod hoist memiliki versi ketinggian yang bisa disesuaikan dengan area kerja. Selain itu, alat ini juga bisa dilipat agar bisa lebih portable dan penyimpanannya juga menjadi lebih mudah. 

2. Chain Block Tonase Sedang Hingga Besar

Seperti sudah kita jelaskan di atas, untuk memaksimalkan  fungsi chain block tentu saja pemilihan chain block yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan. Cara menggunakan chain block dengan tonase kecil tentu berbeda dengan dengan kapasitas medium atau besar, dibutuhkan plain trolley yang bergerak pada crane untuk menggantungkan chain block. Pada penggunaan chain block berukuran besar, terdapat beberapa jenis crane yang bisa digunakan:

  • Gantry Crane

Gantry Crane merupakan sebuah konstruksi berupa galangan hoist crane dengan desain dan konstruksi tertentu terdiri atas kaki-kaki atau tiang pada tiap-tiap sisinya dengan roda di samping bawah serta di samping atas untuk menopang balok grinder. 

Biasanya cara menggunakan chain block untuk Gantry Crane ini banyak diaplikasikan di pabrik industri, pelabuhan, pergudangan, industri karoseri, industri manufaktur dan lainnya.

  • Hoist Crane

Penggunaan fungsi chain block sendiri kini telah dimodifikasi. Sebuah hoist adalah perangkat yang biasanya dipakai untuk menurunkan atau mengangkat beban yang melekat padanya menggunakan sarana roda untuk mengangkat. Cara kerja chain block dalam pengangkatan beban ini biasanya dilakukan menggunakan kawat atau tali yang mengitari drum atau roda. Drum atau roda bisa menggunakan listrik atau pada beberapa kasus bisa juga menggunakan cara kerja chain block dengan cara manual.

Bagian 4 | Langkah-Langkah Cara Penggunaan Chain Block (Do & Don’t)

Kenali Do and Dont pada Chain Block

Seperti yang sudah kita bahas di sub topik sebelumnya, cara menggunakan chain block sangat penting dipahami para tenaga kerja ataupun operator di lapangan. Selain untuk memaksimalkan fungsi chain block, memahami panduan cara kerja chain block dengan benar akan mengurangi kesalahan saat proses kerja. 

Ada 2 cara menggunakan chain block disesuaikan dengan jenis hoist, seperti hoist manual atau chain block yang dapat dioperasikan menggunakan tangan, biasanya merupakan tipe portable dan umumnya tersedia dalam berbagai pilihan konfigurasi serbaguna. Walaupun cara menggunakan chain block tampak sederhana, namun ternyata bisa memberikan resiko kecelakaan tinggi karena kegagalan beban atau kerekan. Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kelebihan beban pada fungsi chain block dan pemasangan yang buruk saat mengoperasikan cara kerja chain block.

Oleh karena itu, untuk memaksimalkan fungsi chain block sekaligus untuk tingkat keamanan penggunaan, sebaiknya pastikan Anda memilih operator dan rigger yang kompeten dengan tetap memperhatikan kapasitas pengangkatan hoist dalam cara kerja chain block.

Ketahui Hal-Hal Yang Perlu Perhatian Khusus Sebelum Menggunakan Chain Block 

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengoperasikan chain block. Berikut ulasannya :

  1. Menggunakan rantai yang berkarat atau rantai yang rusak secara fisik.
  2. Menggunakan kait pengangkat tanpa kait pengaman.
  3. Ketidaksejajaran aksesoris rantai dan kontrol.
  4. Salah dalam menukar dan memilih chain block.
  5. Terjadi kesalahan dalam pemilihan dan pemeriksaan pin penghubung.
  6. Terjadinya sentakan atau getaran rantai selama proses operasi pengangkatan 
  7. Pelumasan tidak memadai dan sambungan yang kaku.
  8. Pin longgar dan chain atau rantai yang bengkok.
  9. Penyolderan sambungan rantai yang lemah.
  10. Penggunaan kerekan rantai oleh operator dan rigger yang kurang kompeten.
  11. Pelanggaran izin untuk bekerja di area terlarang dan tidak menghalangi tempat kerja.

Ketahui Resiko Sebelum Menggunakan Chain Block

Sebelum menggunakan chain block, Anda juga harus mengetahui resiko yang bisa terjadi dalam cara kerja chain block, diantaranya :

  1. Distribusi beban yang tidak merata dapat menyebabkan kehilangan kekuatan tarik pada rantai, menyebabkan kegagalan pada beban dan bisa mengakibatkan kerusakan properti bahkan cedera.Pemilihan rantai yang salah bisa menimbulkan kemacetan atau kelebihan beban, sehingga bisa beresiko membuat beban terjatuh.
  2. Memilih pin sambungan yang salah bisa mengakibatkan kegagalan beban.
  3. Ada potensi resiko kegagalan rantai akibat keausan, korosi, kerusakan fisik dan pelumasan yang tidak memadai.
  4. Getaran berlebihan pada rantai selama operasi pengangkatan bisa mengakibatkan kecepatan yang tidak merata, sehingga berpotensi beban terjatuh.
  5. Rantai yang terpelintir atau pin sambungan yang longgar bisa melemahkan kapasitas rantai.
  6. Kelebihan beban bisa mengakibatkan kegagalan kerekan rantai
  7. Ada resiko terjepit bahkan bisa membuat tubuh remuk pada orang-orang di sekitar apabila tidak berhati-hati, terutama tangan dan jari selama operasi pengangkatan 
  8. Bisa membuat kaki terjepit akibat beban terjatuh atau tersangkut rantai berat.
  9. Tak jarang serutan logam tajam bisa tersangkut di rantai dan bisa mengakibatkan luka pada tangan.

Cara Penggunaan Chain Block yang Baik dan Benar (Do & Don’ts)

Agar cara kerja chain block dapat dilakukan secara maksimal, tentu saja Anda harus memperhatikan cara menggunakan chain block dengan tepat. Oleh karena itu, penting sekali melakukan pelatihan kerja yang tepat untuk mengoperasikan chain block dengan aman. Selain itu, penting sekali untuk melakukan test load terlebih dahulu. Test load dalam cara kerja chain block dilakukan untuk mengecek kapasitas beban yang akan diangkat. Perhatikan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan:

  • Hal Yang Boleh Dilakukan

Dalam mengoperasikan Chain Block dengan aman, perhatian hal-hal dibawah ini:

  1. Pastikan posisi barang yang diangkat tegak lurus dengan chain block.
  2. Kondisi hand chained 360”, pastikan diikat atau tidak kusut.
  3. Secara kekuatan mampu hingga 1,5x.
  4. Posisi pengguna harus sejajar atau vertikal dengan hand chain.Beban atau tonase harus sesuai dengan barang yang akan diangkat.
  5. Ikuti petunjuk operator manual dan instruksi keselamatan.
  6. Periksa kondisi fisik kerekan rantai, perangkat keselamatan termasuk kait pengaman pada pengait, stop darurat, saklar dan pelindung kejut sebelum memulai pekerjaan.
  7. Periksa sertifikasi chain block dan aksesori pengangkat.
  8. Identifikasi dan tanda Safe Working Load pada kerekan rantai.
  9. Pastikan semua kait kerekan rantai harus dilengkapi dengan kait pengaman untuk memaksimalkan cara kerja chain block.
  10. Mengamankan chain hoist atau chain fall ke struktur yang bisa menahan beban.
  11. Gunakan blok katrol rantai hanya untuk pengangkatan vertikal.
  12. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai selama operasi pengangkatan.
  13. Saat menurunkan beban dengan kerekan rantai, jaga agar kaki Anda tetap bersih.
  • Hal yang Dilarang

Selain hal yang diperbolehkan, Anda juga perlu perhatikan juga hal-hal yang dilarang untuk memastikan keamanan ketika mengoperasikan chain block:

  1. Posisi barang miring.
  2. Tidak menggunakan sarung tangan saat pengoperasian.
  3. Penggunaan secara non stop.
  4. Mengangkat beban melebihi kemampuan alat.
  5. Mengoperasikan kerekan rantai atau chain block kecuali Anda sepenuhnya terlatih dalam mengoperasikan cara kerja chain block.
  6. Menggantung kerekan dengan ujung pengait atas pada struktur.
  7. Menaikkan, menangguhkan, atau menurunkan beban di luar beban kerja yang aman agar cara kerja chain block lebih aman saat dioperasikan.
  8. Membuat kail terlalu penuh dengan banyak sling.
  9. Melilitkan rantai kerekan di sekitar muatan dalam pengoperasian cara kerja chain block.
  10. Menyentak beban atau mencegah pemuatan yang terjadi secara tiba-tiba.
  11. Menjatuhkan atau melempar blockchain atau kerekan rantai ke permukaan lantai.
  12. Memasang kerekan rantai ke dalam struktur sementara atau pipa.
  13. Menggunakan kerekan, seling dan aksesoris yang rusak.
  14. Memakai kerekan rantai menggunakan rantai tertekuk, rusak atau terpelintir.
  15. Jangan biarkan beban berayun di luar kendali dan tanpa pengawasan.
  16. Menggunakan rantai kerekan sebagai landasan untuk pengelasan.
  17. Mengubah atau melepas atau memodifikasi ulang aksesori apapun.
  18. Menggunakan kerekan rantai untuk mengangkat, menopang atau mengangkut manusia atau personel.

Bagian 5 | Cara Perawatan Chain Block

Melakukan Inspeksi Rutin Pada Chain Block

Selain pentingnya memahami cara menggunakan chain block dengan benar di atas, Anda juga harus melakukan perawatan atau inspeksi rutin pada chain block. Tujuannya agar cara kerja chain block dapat dilakukan secara maksimal dan tidak membahayakan saat pengoperasiannya. Berikut langkah-langkah inspeksi yang harus Anda lakukan:

1. Perhatikan Tanda Kerusakan Chain Block

Penting sekali untuk mengecek adanya kerusakan chain block sesudah digunakan, agar chain block tetap dapat bekerja dengan baik saat digunakan kembali.

2. Mengeluarkan Bunyi yang Keras

Jika dalam cara kerja chain block, Anda mendengar bunyi yang keras saat digunakan, maka harus lakukan inspeksi segera untuk mengetahui penyebabnya.

3. Terlalu Kaku

Cek pula cara menggunakan chain block ketika terlalu kaku saat digunakan kembali untuk operasi pengangkatan. 

4. Rantai Menjadi Kusut

Salah satu faktor bahaya yang bisa terjadi ialah, memaksakan cara menggunakan chain block saat rantai kusut. Oleh karena itu, Anda harus melakukan inspeksi segera ketika rantai pada chain block mulai kusut.

5. Terjadi Peregangan Dalam Rantai

Anda juga harus segera melakukan tindakan inspeksi apabila terjadi peregangan dalam rantai. Karena rantai yang mengalami peregangan dalam cara kerja chain block akan sangat rentan saat digunakan untuk beroperasi.

6. Terdapat Gear yang Loss

Perhatikan apakah ada gear yang loss pada cara kerja chain block untuk keselamatan pengoperasian cara kerja chain block itu sendiri.

7. Lakukan Inspeksi Pada Hook

Lakukan pula inspeksi pada Hook bagian atas dan bagian bawah, karena hook seringkali mengalami retak, terpelintir,hingga rusak akibat beban berlebih.

Pengecekan Load Chain dan Hand Chain 

Agar cara menggunakan blockchain lebih maksimal, Anda juga harus melakukan pengecekan terhadap load chain dan hand chain. Ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kapasitas beban angkat yang masih bisa diangkat menggunakan cara kerja chain block

Pengecekan Bagian Gear Box Pada Chain Block

Supaya cara kerja chain block bisa digunakan dengan optimal, maka Anda harus mengecek bagian gear box pada Chain Block. Selain itu juga jangan lupa mengecek minyak pelumas pada gear box supaya tingkat kekentalannya bisa diketahui sesuai ukurannya. 

Jika Takel Sedang Tidak Digunakan

Dalam cara menggunakan chain block terutama ketika sedang tidak digunakan, pastikan chain block dalam keadaan kering, bersih, dan disimpan di tempat yang aman, agar menghindari korosi dan dapat merusak komponen. Selain itu, dengan menyimpan rantai dengan baik bisa tetap mempertahankan kualitas cara kerja chain block itu sendiri.

Baca Juga: Cara Kerja dan Cara Inspeksi Chain Block

Chain Block Toyo di Mega Jaya

Apakah Anda membutuhkan cara kerja chain block yang berkualitas? Jika ya, kini Anda bisa memilih chain block Toyo. Kita ketahui bahwa pertimbangan utama untuk memilih cara kerja chain block yang bermutu tentu dilihat dari ketangguhannya untuk mengatasi pekerjaan yang berat. 

Chain block Toyo telah dibuat dengan memenuhi ekspektasi para penggunanya. Untuk menghasilkan produk tangguh, Toyo memanfaatkan bahan terbaik dan berkualitas pada chain buatannya. 

Garansi Servis Selama 5 Tahun

Membeli produk chain block Toyo berkualitas di Mega Jaya memberikan banyak keunggulan. Salah satunya adalah karena Anda langsung membeli chain block dari distributor resmi, maka Anda akan mendapatkan garansi servis selama 5 tahun. Dengan begitu, Anda bisa mengecek kualitas cara kerja chain block Toyo selama penggunaan masih dalam masa garansi.

Tersedia Chain Block Tonase Lengkap

Mega Jaya selain menawarkan harga kompetitif pada produk chain block yang ditawarkan, Anda juga bisa memilih cara kerja chain block sesuai dengan tonase yang dibutuhkan. Tentu saja setiap ukuran tonase yang berbeda menawarkan cara kerja chain block yang juga berbeda tergantung kebutuhan industri Anda. 

Temukan chain block dengan ukuran lengkap yang tersedia di Mega Jaya untuk mendapatkan cara kerja chain block yang optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *