Article, Shackle

Anchor Shackle vs D/Bow Shackle: Perbedaan, Kapan Dipakai, & Tabel WLL

Shackle adalah penghubung vital pada sistem lifting & rigging—mengikat sling, hook, pad-eye, atau rantai. Dua bentuk paling umum adalah anchor/bow shackle dan D shackle. Memahami perbedaannya membantu mencegah overload lokal, pinch, hingga kegagalan saat mengangkat beban.

Definisi Singkat

  • Anchor/Bow Shackle: body berbentuk busur (bow) yang lebih lebar, memberi ruang gerak sling lebih besar dan membantu menghadapi variasi arah gaya.
  • D Shackle: body relatif semipit (seperti huruf D), kuat untuk tarikan linear. Kurang toleran terhadap perubahan arah gaya.

Keduanya tersedia dalam pin screw (berulir) dan bolt-type (dengan mur & cotter). Bolt-type umumnya untuk aplikasi semi-permanen dan kondisi bergetar.

Tabel Perbandingan Inti

Aspek Anchor/Bow Shackle D Shackle
Bentuk body Lebar (bow) Sempit (D)
Arah beban Baik untuk beban multi-arah/berubah Linear/satu arah
Ruang untuk sling Lebih lega (multi sling, master link kecil) Terbatas (1 sambungan linear)
Risiko pinch Lebih kecil pada mata sling Lebih besar jika dipaksa multi-arah
Kegunaan umum Rigging dengan kemungkinan swing/perubahan arah Sambungan lurus ke pad-eye/komponen inline
Pin Screw pin / bolt-type Screw pin / bolt-type
Contoh use case Basket/choker, pembagi beban 2-leg Sambungan hook–pad-eye, inline hardware

Kapan Memilih Anchor/Bow vs D Shackle?

Pilih Anchor/Bow Shackle bila:

  • Dua leg sling masuk ke satu shackle pada top connection.
  • Arah tarikan dapat berubah (swing, rotasi).
  • Dibutuhkan ruang gerak agar sling/eye tidak terjepit.

Pilih D Shackle bila:

  • Tarikan benar-benar linear dan searah.
  • Sambungan inline ke pad-eye/lug yang lurus.
  • Ruang sempit sehingga bow akan mengganggu.

Prinsip aman: Shackle dirancang untuk menanggung beban pada body, bukan pin secara langsung (kecuali konfigurasi tertentu yang memang disahkan pabrikan). Hindari beban di atas ulir pin.

Cara Pasang yang Benar (Do/Don’t)

Do

  • Cocokkan diameter pin dengan radius mata sling agar tidak terjadi pinch.
  • Pastikan pin terpasang penuh (screw masuk sampai pundak) atau mur–cotter terkunci.
  • Letakkan pin pada sisi yang tidak bergerak (mis. di sisi sling, bukan di sisi beban yang berpotensi berputar).
  • Untuk multi-leg sling, posisikan bow di sisi sling: beban menyebar di body, bukan di pin.

Don’t

  • Jangan memuat beban di ulir pin.
  • Jangan gunakan satu shackle untuk dua leg bila bentuknya D (berisiko overload pada pin & dinding).
  • Jangan over-angle (sudut besar dari vertikal) pada satu shackle kecil.
  • Jangan gunakan shackle dengan tag/WLL tak terbaca, deformasi, ulir aus, atau pin bengkok.

Membaca WLL & Pemilihan Ukuran

Apa itu WLL?

Working Load Limit (WLL) adalah kapasitas kerja aman pada kondisi standar. Nilai WLL setiap shackle ditetapkan pabrikan berdasarkan grade material dan standar manufaktur.

Penting: Nilai berikut ilustratif untuk orientasi awal. Selalu rujuk tabel resmi pabrikan saat pengadaan dan sertifikasi.

Contoh Tabel WLL (Ilustratif*)

Ukuran Pin Perkiraan WLL Tipikal*
3/8″ (≈10 mm) ~2 ton
1/2″ (≈13 mm) ~3.25 ton
5/8″ (≈16 mm) ~6.5 ton
3/4″ (≈19 mm) ~9.5 ton
7/8″ (≈22 mm) ~12 ton
1″ (≈25 mm) ~13.5 ton
1-1/8″ (≈29 mm) ~17 ton
1-1/4″ (≈32 mm) ~18–21 ton

*Akan bervariasi menurut grade (mis. karbon paduan), standar, dan merek.

Hubungan dengan Sudut Sling

Pada multi-leg (2, 3, 4 leg), kapasitas sistem tidak linear terhadap jumlah leg. Hitung efek sudut dari vertikal (θ):

Tegangan per leg (T) ≈ W ÷ [jumlah leg efektif × cos(θ)]

Jaga sudut ≤45° dari vertikal bila memungkinkan untuk menjaga T per leg tetap aman.

Checklist Inspeksi Shackle (Pra-Pakai)

  • Body: tidak retak, tidak oval, tidak terpuntir.
  • Pin: lurus, ulir tidak aus/“makan”.
  • Thread engagement: screw masuk penuh; untuk bolt-type, mur + cotter terpasang.
  • Tag/Marking: WLL, ukuran, produsen terbaca.
  • Kebersihan: bebas dari lumpur/korosi berat yang mengganggu dudukan.
  • Kecocokan: ukuran pin vs eye sling/hardware lain pas (tidak longgar ekstrem/tidak jepit).

Studi Mini: Dua Leg Sling pada Top Connection

Kondisi: Beban 4 ton, dua leg sling simetris, sudut 45° dari vertikal.

  • T per leg = 4 ÷ [2 × cos 45°] ≈ 4 ÷ 1.414 = 2.83 ton/leg.
  • Pilih anchor/bow shackle pada top connection, karena dua leg masuk ke satu shackle dan arah gaya bisa berubah.
  • Gunakan shackle dengan WLL ≥ 3–3.25 ton per leg (beri margin), dan pastikan diameter pin sesuai mata sling.

Kesalahan Umum & Cara Menghindarinya

  1. Memaksa dua leg pada D shackle.
    Solusi: gunakan anchor/bow shackle di top connection.
  2. Pin terbalik pada sisi yang berputar.
    Solusi: tempatkan pin di sisi lebih statis agar tidak unscrew.
  3. Tidak membaca label WLL.
    Solusi: keluarkan dari layanan jika tag hilang/tak terbaca.
  4. Beban mengenai ulir pin.
    Solusi: pastikan beban berada di body; gunakan aksesori yang tepat.
  5. Mengabaikan sudut pada multi-leg.
    Solusi: hitung T per leg dan pilih shackle yang sesuai.

FAQ

1) Apa perbedaan utama anchor/bow dan D shackle?
Bow lebih lebar dan toleran terhadap multi-arah; D untuk linear. Bow cocok untuk multi sling, D untuk sambungan inline.

2) Kapan pakai screw pin vs bolt-type?
Screw pin untuk rig cepat yang sering bongkar pasang. Bolt-type untuk semi-permanen dan lingkungan bergetar.

3) Apakah boleh menggantung beban pada pin?
Tidak, kecuali konfigurasi yang memang disahkan pabrikan. Umumnya, beban harus berada pada body.

4) Berapa sudut aman untuk dua leg sling pada satu shackle?
Usahakan ≤45° dari vertikal. Makin lebar sudut, makin tinggi T per leg.

5) Bagaimana jika tag WLL hilang?
Jangan gunakan. Lakukan re-tag/sertifikasi atau tarik dari layanan.

Ingin rekomendasi shackle yang pasti pas untuk proyek Anda? Kirim berat beban, konfigurasi sling, sudut kerja, dan ukuran mata sling. Tim Megajaya akan menyiapkan paket anchor/bow atau D shackle lengkap dengan pin safety, serta saran master link, hook, dan pelindung tepi.

Konsultasi kebutuhan: Whatsapp