Artikel

Cara Lakukan Inspeksi APD Harness

Harness adalah salah satu bagian penting sebagai alat pelindung diri dari terjatuh. Harness digunakan untuk aktivitas pemosisian, penyelamatan ruang terbatas dan meminimalisir resiko dari terjatuh. Fungsi harness sangat penting sebagai alat bantu keselamatan para pekerja di lapangan. Mengingat pentingnya alat ini, sudah seharusnya para pekerja di lapangan dilengkapi dengan menggunaan harness.

Mengenal Fungsi Harness

Fungsi harness adalah sebagai APD yang digunakan saat bekerja di atas ketinggian. Full body harness merupakan komponen utama pada sistem atau peralatan penahan jatuh untuk menjaga dan menahan tubuh pengguna baik ketika maupun sesudah terjatuh.
Beberapa fungsi harness diantaranya dapat melindungi pekerja di atas ketinggian dari resiko terjatuh, menaati peraturan untuk keselamatan kerja, melindungi image perusahaan yang rusak karena kecelakaan kerja, dan memberikan persepsi mengenai kenyamanan dan keamanan pekerjaan di atas ketinggian. Untuk penjelasan selengkapnya mengenai fungsi harness anda bisa membaca artikel kami sebelumnya Kenali Full Body Safety Harness: Alat Pelindung Diri dari ketinggian

Mengapa Alat Pelindung Diri Penting Di Inspeksi?

Inspeksi APD terutama pemeriksaan fungsi harness harus dilakukan secara pribadi sebelum digunakan. Ketika memeriksa harness anda, cari jahitan yang mungkin rusak, tertarik atau terbakar. Cek dengan cermat semua anyaman, ujung sabuk dan D-ring. Meskipun hanya beberapa menit, namun inspeksi APD dapat menyelamatkan hidup anda.

Dengan melakukan inspeksi APD, maka anda akan mengetahui apakah fungsi harness atau peralatan APD lainnya dapat berfungsi dengan baik ataukah tidak. Mengingat penting sekali bagi keselamatan para pekerja, maka sudah seharusnya anda melakukan pengecekan terlebih dahulu, agar peralatan APD aman digunakan.

Selain itu, jatuh adalah penyebab utama kematian dalam industri konstruksi, dan sebagian besar kematian terjadi saat karyawan jatuh dari lantai pada ketinggian tertentu. Jatuh dari ketinggian 4 inchi sampai 6 inchi bisa membuat karyawan tidak dapat bekerja dalam waktu yang lama atau menyebabkan kematian.

Mengenal Alat Pelindung Diri yang Perlu di Inspeksi

Selain inspeksi rigging, penting juga melakukan inspeksi APD (Alat Pelindung Diri) yang biasanya meliputi beberapa pemeriksaan berikut :

  1. Harness

    Safety harness adalah sistem tali pengikat atau full body harness yang biasa digunakan oleh seseorang atau pekerja yang beresiko terjatuh. Tali pengaman ini harus dipasang pada benda yang tidak bergerak dan bisa menopang berat badan seseorang jika kehilangan keseimbangan. Selain itu, harness harus cukup kuat untuk menopang gaya tambahan yang dihasilkan ketika jatuh tanpa membahayakan penggunanya.

  2. Webbing

    Pertama kali, anda harus mengecek label terjahit pada webbing jika tidak ditemukan adanya tarik pada penggunaan ini bersifat unsafe kondisi sebab tidak diketahui waktu pembuatan dan sebagainya. Jika ada label, silahkan perhatikan kemudian tuliskan seluruh keterangan. Cek type, serial number, batch no, material, year of manufacture, dan ketahui pula tanggal penggunaan lanyard pertama dari pengguna atau pemilik.

  3. D-Ring

    Periksa D-ring terhadap penyimpanan seperti retak, karat, kasar, patah atau terdapat bagian yang tajam akibat terjadinya gesekan. Komponen ini harus selalu dipastikan dalam kondisi yang baik, tidak rusak dan bersih. Cek juga kondisi yang dicurigai seperti terputusnya benang fiber atau ada jahitan yang terputus di area webbing untuk menahan D-Ring.

  4. Buckles

    Inspeksi jika terdapat beberapa tanda penggunaan seperti berjumbainya atau terpotongnya fiber webbing, terputusnya jahitan webbing yang dapat menahan buckles, cek secara seksama jika terjadi korosif pada webbing. Silahkan catat pada laporan inspection tepatnya pada kolom yang ada dengan terperinci.

  5. Backpad

    Cek bagian pojok pada buckles dan pastikan tidak timbul retak termasuk pada bagian bukle tengah. Catat pada laporan inspection tepatnya pada kolom yang ada dengan terperinci.

  6. Keepers/Harness fall arest

    Inspeksi seluruh indikator harness untuk penahan jatuh dan lihat pada bagian belakang D-Ring jika terdapat tanda gesekan, tarikan, robekan atau patah pada penahan. Silahkan catat di kolom laporan inspection secara detail.

Lanyard

Saat mengamankan sabuk pengaman ke benda yang tidak bergerak sebagai penyangga, ada tali yang mengikat keduanya. Tali inilah yang disebut sebagai lanyard. Lanyard ini jelas harus menahan beban berat orang yang menggunakan sabuk pengaman sekaligus yang memerlukan penahan gaya jatuh.

Dalam mengecek tali lanyard, pastikan anda memeriksa tali lanyard terlebih dahulu secara cermat untuk mengetahui apakah ada tanda rusak, robek, atau ada serat yang keluar. Cek apakah lanyard terikatpada simpulan. Selain itu, cek juga beberapa tanda yang dapat diamati, seperti perubahan diameter karena hal tersebut menunjukkan bahwa adanya pelemahan akibat beban ekstrim yang terjadi.

Label pabrikan merupakan hal utama untuk memulai inspeksi visual terhadap harness jenis apapun. Poin pertama dalam inspeksi APD ini adalah melihat bahwa tag tersebut benar-benar terbaca dengan jelas. Inspektur atau orang yang menginspeksi akan memastikan informasi berikut bisa dibaca:

  • Nama perusahaan
  • Nomor seri harness
  • Tanggal produksi
  • Nomor model harness
  • Tali pengaman adalah komponen penting bagi banyak pekerja yang ada di berbagai industri, terutama yang beresiko jatuh atau mengalami kehilangan keseimbangan saat bekerja di atas ketinggian. Terutama safety harness yang digunakan untuk menghindari cedera kritis.

Apa yang Terjadi Jika Keterangan Pada Label Harness Sudah Tidak Bisa Dibaca?

Dalam inspeksi APD, jika keterangan pada label harness sudah tidak bisa dibaca sebaiknya harus dihapus dari layanan. Jika semuanya terbaca pada label dan harness tidak didiskualifikasi dari layanan, biasanya inspektur akan melakukan inspeksi “hand over hand”. Pada kebanyakan kasus, biasanya ini dilakukan tanpa memakai sarung tangan, karena harus merasakan material secara akurat untuk menilai integritas strukturalnya.

Pada fasilitas yang sangat mudah menguap atau berbahaya, seperti pada pengolahan bahan kimia atau limbah, tindakan pencegahan tertentu akan dilakukan oleh inspektur. Inspektur akan mulai menginspeksi dari bagian atas harness, pertama-tama melakukan pemeriksaan perangkat keras, termasuk gesper dan connection point. Mereka akan memeriksa untuk memastikannya bergerak bebas. Ada beberapa kriteria berikut yang mengharuskan inspektur untuk mendiskualifikasi harness dari layanan:

  • Terjadinya perubahan bentuk atau deformitas pada pengencang atau D-ring.
  • Korosi pada pengencang atau D-ring.
  • Ada retak pada pengencang atau D-ring.
  • Grommet bengkok.
  • Grommet tidak aman/bergoyang atau hilang.
  • Pemasangan longgar/rusak
  • Selanjutnya inspektur akan mencari bagian lainnya, yang mengalami :
  • Kerusakan UV (ultraviolet).
  • Jahitan longgar.
  • Kain aus atau rusak.
  • Kerusakan kimia.
  • Korosif.

Sebagai pengguna akhir, anda bisa memperhatikan akhir pola menjahit harness. Bisa saja ada sedikit jahitan menggantung pada harness.

Selain fungsi harness, hal lain yang harus dipertimbangkan adalah jenis harness yang diperiksa. Pada akhir inspeksi visual harness, jika tag terbaca dan tidak ada kerusakan yang ditemukan, maka inspektur akan mendokumentasikan hal ini sebagai “pass” dan membiarkannya tetap berfungsi.

Siapa yang Berkewajiban Untuk Melakukan Inspeksi Pada Harness?

Secara umum, pengguna akhir akan memainkan peran besar dalam proses inspeksi sebab mereka harus mengecek fungsi harness sebelum memasangnya, dan setelah dilepas jika harness dipakai bersamaan. Di samping itu, pengguna akhir akan melakukan inspeksi awal terhadap harness baru untuk memeriksa kecacatan dan kesesuaiannya sebelum digunakan untuk pertama kali.

Untuk inspeksi berkala, seringkali membutuhkan perusahaan pihak ketiga untuk melakukan dan mendokumentasikan temuan hasil inspeksi APD. Ketika pelanggan menyewa perusahaan pihak ketiga untuk melakukan inspeksi berkala, merea sudah penunjuk perusahaan tersebut untuk menjalankan inpeksi dan menentukan masa penggunaan peralatan pelindung jatuh.

Semua komponen sabuk pengaman ini harus diperiksa secara teratur oleh orang yang kompeten. Singkatnya, inspektur adalah orang yang sepenuhnya telratih dan sering diberi wewenang oleh distributor harness. Biasanya mereka sudah melakukan pelatihan safety harness yang disetujui oleh pabrikan.

Namun sebaiknya semua staf atau pekerja wajib melakukan pemeriksaan sabuk pengaman secara rutin selain inspeksi formal. Pemeriksaan sebelum penggunaan ini bisa dilakukan oleh penyedia eksternal dan bukan oleh karyawan atau pemilik perusahaan.

Idealnya, semua pengguna dan manajer harus dilatih dalam pemilihan harness, inspeksi dan penggunaan fungsi harness. Mereka harus tahu persis bagaimana memastikan peralatan tersebut aman dan sesuai.

Hal yang Perlu Dicek Ketika Melakukan Inspeksi Pada Harness

Pada dasarnya inspeksi APD ini menentukan kondisi apakah APD lulus inspeksi atau gagal. Apakah harness dalam kondisi memuaskan atau tidak. Selama inspeksi berkala, inspektur memastikan semua keputusan yang dibuat tentang harness dapat memberikan perlindungan keselamatan secara maksimal selama pemakaian di lapangan.
Inilah kenapa memiliki label yang bisa dibaca sangat penting karena dalam laporan yang terdokumentasi anda perlu mencantumkan beberapa hal berikut :

  • Nama perusahaan/pabrikan.
  • Nomor seri
  • Nomor model
  • Tanggal produksi
  • Ukuran

Anda juga bisa melihat label di tabel dibawah ini:

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Harness

Memilih fungsi harness yang tepat juga artinya dapat membantu pekerjaan dan keselamatan para pekerja anda. Ada beberapa jenis sabuk pengaman atau harness yang perlu anda ketahui :

  1. Fall Arrrest Harness
    Harness jenis ini dikenal juga sebagai compliance harness, didesain untuk penggunaan yang jarang dan hanya untuk mematuhi peraturan. Alat ini biasanya mempunyai sistem single D-ring yang terletak di belakang harness. Tidak dikhususkan untuk penggunaan pada ruang terbatas, tapi dapat dijadikan pilihan yang tepat jika pekerja anda hanya memakainya untuk waktu yang singkat.
  2. Suspension and Controlled Descent Harness
    Jenis harness ini dirancang untuk menjaga agar pekerjanya tetap aman ketika dinaikkan atau diturunkan secara vertikal. Misalnya, berguna untuk evakuasi mandiri darurat atau situasi penyelamatan dari derek atau crane. Harness ini mempunyai 2 D-ring, biasanya pada area bahu. Selain itu, bisa juga mempunyai bantalan ekstra di sekitar area kursi untuk memberikan kenyamanan tambahan saat dinaikkan atau diturunkan.
  3. Confined Space Entry and Retrieval Harness
    Fungsi harness ini didesain untuk memfasilitasi penyelamatan pekerja di ruang terbatas seperti tangki, elevator atau boiler. Alat ini umumnya mempunyai single d-ring di bagian belakang dan 2 D-ring yang terpasang pada batang penyebar yang kemudian dipasang ke tali penyelamat atau winch. Penempatan D-ring ini dapat membantu mengurangi tingkat ketegangan pada tubuh penggunanya dan membantu menjaganya tetap tegak dalam ruang terbatas.

Mengingat banyaknya jenis-jenis dan fungsi harness, anda harus menyesuaikan pemilihan dengan aplikasi atau lokasi pekerjaan proyek anda agar penggunaan harness lebih optimal. Jika anda membutuhkan produk aksesoris alat pelindung diri, silahkan cek koleksinya di Megajaya.co.id dan konsultasikan langsung dengan Kami!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *