Artikel, Shackle

Cari tahu, Apa Perbedaan Joining shackle & Kenter shackle?

joining-shackle

Dalam dunia kelautan dan perkapalan, memahami jenis dan fungsi shackle (segel) sangatlah penting, terutama saat memilih aksesori vital untuk sistem jangkar kapal (anchoring system). Dua jenis shackle yang fundamental dan sering ditemui adalah kenter shackle (atau kenter link shackle) dan joining shackle. Meskipun sama-sama berfungsi sebagai penghubung, keduanya memiliki desain dan kegunaan spesifik yang berbeda dalam memastikan keamanan dan keandalan penambatan kapal. Mengenali perbedaan ini, serta komponen terkait seperti kili kili jangkar (anchor swivel), akan membantu Anda memilih solusi penyambungan rantai jangkar yang tepat.

Apa Itu Kenter Shackle?

Contoh Kenter Shackle, penghubung khusus antar rantai jangkar stud link

Kenter shackle, sering juga disebut kenter link shackle atau secara singkat kenter, adalah jenis segel penghubung rantai yang dirancang khusus untuk menyatukan dua ujung rantai jangkar tipe stud link dengan ukuran yang sama, sehingga membentuk satu kesatuan rantai yang panjang dan mulus. Material utamanya adalah baja tempa (forged steel) berkualitas tinggi untuk menahan beban berat di lingkungan laut yang korosif.

Desain kenter shackle sangat khas, menyerupai mata rantai biasa namun terdiri dari dua bagian luar berbentuk ‘C’ yang saling mengunci dan diamankan oleh sebuah pin/pasak tengah (center pin) serta stud (palang tengah) yang dapat dilepas. Keunggulan utamanya adalah bentuknya yang ringkas dan tanpa tonjolan signifikan, memungkinkan shackle ini melewati roda gigi mesin jangkar (windlass/gypsy) dengan lancar saat menaikkan atau menurunkan jangkar. Selain itu, desainnya memudahkan proses bongkar pasang untuk inspeksi, perawatan, atau penggantian bagian rantai (kenter jangkar).

Mengenal Joining Shackle

Contoh Joining Shackle tipe D, digunakan untuk menghubungkan rantai ke jangkar atau swivel

Joining shackle adalah istilah yang lebih umum untuk segel yang digunakan untuk menghubungkan ujung akhir rantai jangkar ke komponen lain dalam sistem penjangkaran. Fungsi utamanya adalah sebagai konektor antara rantai dengan jangkar itu sendiri, atau antara rantai dengan kili kili jangkar (anchor swivel/swivel shackle). Dalam konteks ini, joining shackle yang paling umum digunakan adalah tipe D (Dee Shackle) karena bentuknya cocok untuk beban tarikan searah (in-line).

Berbeda dengan kenter shackle yang desainnya spesifik, joining shackle (tipe D) memiliki konstruksi standar: badan berbentuk ‘D’ dan pin lurus (straight pin) atau pin berulir (screw pin) sebagai pengunci. Fleksibilitasnya memungkinkan ia terhubung dengan berbagai jenis fitting atau aksesori jangkar lainnya, menjadikannya komponen esensial di ujung rangkaian rantai jangkar.

Perbedaan Kunci: Joining Shackle vs Kenter Shackle

Tabel berikut merangkum perbedaan joining shackle dan kenter shackle yang paling mendasar:

Aspek Kenter Shackle (Kenter Link Shackle) Joining Shackle (Umumnya Tipe D untuk Jangkar)
Bentuk Oval/Angka 8, mirip mata rantai stud link, terdiri dari 2 bagian + pin tengah + stud Umumnya Huruf D (Dee Shackle) untuk aplikasi jangkar, terdiri dari badan U + pin lurus/ulir
Fungsi Utama Menyambung dua ujung rantai jangkar stud link yang sama ukurannya (Chain-to-Chain) Menghubungkan ujung rantai ke fitting lain: jangkar, kili-kili/swivel (Chain-to-Fitting)
Lokasi Penggunaan Di tengah rangkaian rantai (In-line connection) Di ujung akhir rangkaian rantai (End connection)
Kemampuan Lewati Windlass Dirancang agar bisa melewati windlass/gypsy dengan mulus Umumnya tidak dirancang untuk melewati windlass (pin bisa tersangkut)
Penguncian Pin tengah dikunci dengan pasak timah (lead plug) / pin tirus Pin lurus dengan cotter pin, atau pin ulir (screw pin)
Fleksibilitas Koneksi Sangat spesifik, hanya untuk rantai stud link sejenis Lebih fleksibel, bisa terhubung ke berbagai bentuk mata jangkar atau swivel

Bagaimana Memilih Shackle yang Tepat untuk Sistem Jangkar?

Meskipun Kenter Shackle dan Joining Shackle memiliki fungsi yang sangat spesifik dalam sistem jangkar, berikut adalah beberapa prinsip umum dalam memilih shackle secara keseluruhan (termasuk untuk aplikasi rigging lainnya) yang perlu diperhatikan demi keamanan:

1. Identifikasi Kebutuhan Aplikasi

Pastikan jenis shackle (Kenter, Joining D, Bow, dll.) sesuai dengan tugasnya. Untuk menyambung rantai jangkar stud link, gunakan Kenter. Untuk menghubungkan rantai ke jangkar/swivel, gunakan Joining Shackle tipe D yang sesuai. Untuk lifting dengan potensi beban menyamping, Bow Shackle lebih cocok (ini di luar konteks Kenter/Joining untuk jangkar).

2. Kapasitas Beban Kerja (Working Load Limit – WLL)

Pilih shackle dengan WLL yang sama atau lebih besar dari komponen terlemah dalam sistem (misal: rantai atau jangkar). Jangan pernah melebihi WLL shackle.

3. Kesesuaian Ukuran

Ukuran shackle (diameter body/pin) harus sesuai dengan ukuran mata rantai, mata jangkar, atau sling yang akan disambungkan. Ukuran yang tidak pas dapat menyebabkan pembebanan yang tidak merata dan mengurangi kekuatan.

4. Pastikan Penguncian Pin Aman

Apapun jenis shacklenya, pastikan pin terpasang dengan benar dan terkunci sempurna (pin ulir dikencangkan penuh, cotter pin terpasang pada pin lurus, pasak timah terpasang pada pin kenter) sebelum diberi beban. Periksa kekencangan secara berkala.

Pilih Kenter Shackle dan Joining Shackle Terbaik di Mega Jaya

Memilih shackle yang tepat dan berkualitas adalah investasi untuk keselamatan operasional kapal Anda. Jika Anda membutuhkan kenter shackle atau joining shackle untuk sistem jangkar, atau shackle jenis lain untuk kebutuhan rigging dan lifting, percayakan pada Megajaya.co.id. Sebagai distributor resmi alat lifting dan mooring terpercaya, kami menyediakan produk berkualitas standar internasional dengan penawaran harga yang kompetitif. Konsultasikan kebutuhan spesifik Anda dengan tim ahli kami hari ini!