Artikel, Kategori Lainnya

Lubricant (Pelumas) 101: 4 Jenis Pelumas Mesin di Industri dan Fungsinya

Lubricant (Pelumas) 101 Jenis, Industri, Hingga Fungsinya

Di dunia industri, pekerjaan jenis pelumasan biasanya dipercayakan kepada karyawan magang atau baru. Walaupun tugas pelumasan merupakan tugas yang mudah dilakukan, namun penting untuk memahami dengan baik tentang berbagai jenis lubricant atau pelumas itu sendiri.

Dengan mengetahui jenis pelumas mesin, maka anda bisa menggunakannya untuk aplikasi yang tepat. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya kegagalan mesin dan downtime.

Apa itu Lubricant atau Pelumas?

Pelumas merupakan zat yang umumnya dipakai untuk mengurangi terjadinya gesekan antara beberapa komponen yang saling bersentuhan. Tergantung dari jenisnya, biasanya pelumas melakukan berbagai fungsi.

Fungsi pelumas antara lain untuk pengaturan panas, menutup kotoran atau debu, transmisi daya, mengurangi oksidasi, dan mencegah terjadinya korosi.

Biasanya pelumas berbentuk semi padat atau cair, namun ada juga yang memiliki wujud lainnya, antara lain :

  •         Padat: Grafit, politetrafluoroetileno, molybdenum disulfide.
  •         Semi padat: Gemuk
  •         Gas: Udara
  •         Cair: Air, minyak alami atau minyak sintetis

Biasanya pelumas banyak diaplikasikan di dunia industri, antara lain industri otomotif, konstruksi, dirgantara, tekstil atau industri kimia.

Kenapa Pelumas Mesin Penting?

Pergerakan dua permukaan bisa menimbulkan hambatan akibat gesekan. Hal tersebut bisa menyebabkan keausan pada mesin. Dalam aplikasi manufaktur, pelumas memfasilitasi pergerakan yang tidak terputus di antara bagian bagian mesin.

Hal tersebut dilakukan dengan mengurangi hambatan mekanis antara permukaan material. Saat pelumas dioleskan ke permukaan material, ia menciptakan film tipis dan meredam kekasaran mikroskopik di permukaan untuk membuat pergeseran material lebih mudah dengan resistensi lebih kecil.

Ada beberapa fungsi pada jenis pelumas mesin yang perlu anda ketahui, antara lain :

  • Pelumasan: untuk permukaan yang beroperasi dan berkontak satu sama lain, pelumas seperti oli dan grease bisa digunakan untuk mengurangi gesekan dan mencegah keausan.
  • Efisiensi energi: pemakaian pelumas yang tepat bisa mengurangi gesekan, meminimalkan kepuasan dan memaksimalkan kinerja. Sehingga bisa mengurangi konsumsi energi dan meminimalkan pemakaian sumber daya.
  • Segel terhadap kontaminan: pelumas membuat film tipis pada permukaan material, yang menciptakan penghalang antara komponen internal material dan lingkungan eksternal. Selain itu, setiap kontaminan diangkut ke tangki atau filter dengan bantuan pelumas agar dapat dihilangkan.

Jenis Pelumas Mesin Berdasarkan Bentuk Kepadatannya

Jenis Pelumas berdasarkan Bentuk Kepadatan

Berikut ini ada empat jenis lubricant berdasarkan bentuk kepadatannya yang perlu anda ketahui :

  • Gas Lubricant

Jenis lubricant gas (Udara, Helium dan Nitrogen) termasuk jenis yang sering digunakan dalam bantalan gas-lubricated walaupun udara yang paling umum dipakai. 

  • Liquid Lubricant

Liquid Lubricant dikenal juga sebagai liquid oil lubrication yang memiliki viskositas rendah dan mempunyai kehilangan gesekan cairan yang rendah. Karena itu, jenis pelumas mesin ini menghasilkan panas yang rendah.

Cairan bisa menghilangkan panas dimana jenis lubricant ini mempunyai titik didih tinggi, dengan titik beku rendah serta mempunyai ketahanan terhadap oksidasi dan keausan tinggi. Dapat dikatakan bahwa jenis ini bersifat anti korosif.

  • Semi-Solid Lubricant

Lithium grease adalah jenis dari semi-solid lubricant yang berwarna kuning atau hitam yang digunakan pada bantalan untuk tujuan pelumasan. Jenis lubricant yang satu ini mempunyai sifat yang unik, tahan terhadap air, bisa menahan kondisi, dan iklim yang ekstrem, dan lainnya.

Pengental yang digunakan pada jenis pelumas mesin ini bisa berbahan dasar sabun atau bukan sabun. Biasanya tergantung dari ketentuannya.

  • Solid Lubricant

Hexagonal boron nitride, graphite, tungsten disulfide dan molybdenum disulfide adalah contoh dari jenis solid lubricant. Beberapa jenis lubricant mempertahankan pelumasannya pada suhu yang sangat tinggi. Pemakaian beberapa bahan ini terkadang dibatasi sifat ketahanannya yang buruk terhadap oksidasi.

Jenis pelumas mesin ini merupakan beberapa jenis pelumas yang penting dan banyak diaplikasikan di berbagai industri, salah satunya adalah penggunaan aplikasi di kelautan. Pelumas saat ini memegang posisi yang penting serta tidak bisa diabaikan. Biasanya banyak diterapkan di berbagai sektor, mulai dari aplikasi industri, penerbangan dan kelautan.

Ada banyak perusahaan pelumas yang bisa memenuhi kebutuhan pelumasan untuk semua jenis aplikasi.

4 Jenis Pelumas Mesin yang Umum Dipakai

Jenis Pelumas Oli dan Grease (Gemuk)

Jenis pelumas mesin yang biasa dipakai terdiri atas 4 jenis, antara lain gemuk, oli, pelumas kering, dan pelumas penetrating. Ada dua jenis lubricant yang paling sering dijumpai yaitu oli dan grease atau gemuk. Berikut penjelasan keempat jenisnya di bawah ini :

  • Oli

Oli adalah cairan yang terbuat dari rantai polimer panjang, dengan aditif untuk berbagai sifat tambahan. Aditif umumnya termasuk ke dalam antioksidan untuk menjaga agar minyak tidak teroksidasi, penghambat korosi, dan untuk mencegah terbentuknya endapan.

Rantai panjang tersebut sulit dikeluarkan pada sela-sela permukaan, membuat moli sebagai penghalang yang licin antara keduanya, Oli mempunyai berat jenis yang berbeda tergantung dari viskositasnya.

Kapan waktu menggunakan oli?

  • Ketika anda ingin melumasi komponen atau bagian tertentu tanpa hambatan.
  • Anda membutuhkan pelumasan untuk memasukkan sumbu ke dalam lubang atau ruang kecil, tanpa harus membongkar apapun.

Kapan waktu tidak boleh menggunakan oli?

  • Permukaan yang dilumasi terkena kotoran atau debu, yang akhirnya bisa mengeras dan menyebabkan lebih banyak gesekan.
  • Anda harus menjaga agar benda-benda yang ada di sekitar permukaan tetap bersih, sebab oli mempunyai tingkat kekentalan yang rendah, sehingga cenderung menetes dan mengalir.
  • Permukaan terkena air atau apapun yang dapat menghilangkan minyak.

Fungsi dan Jenis Oli

Fungsi pelumas ini biasanya untuk bearing atau bantalan, engsel, mengasah pisau, dan perawatan alat.  Beberapa contoh jenis oli yang umumnya dipakai adalah oli mesin jahit, oli motor, oli 3 in 1, oli rantai, dan oli Batangan.

2. Grease

Grease atau gemuk adalah jenis lubricant yang dibuat dengan menggunakan minyak (minyak mineral) dan mencampurnya dengan pengental. Pelumas ini juga bisa mengandung partikel tambahan, seperti molybdenum disulfide, grafit, atau polytetrafluoroethylene.

Jenis pelumas mesin ini menggabungkan antara sifat melumasi oli dengan tambahan pelengket, sehingga memungkinkan pelumas dapat menempel ke bagian permukaan dengan lebih baik.

Bahkan fungsi pelumas ini bisa bertindak sebagai penghalang serta dapat melindungi permukaan dari kontaminan yang bisa menimbulkan korosi atau merusaknya.

Sama seperti oli, gemuk atau grease mempunyai berbagai macam konsistensi. Salah satu kelemahannya adalah sangat lengket dan kental, bisa menyebabkan resistensi terhadap mekanisme kecil.

Konsistensi gemuk merupakan hal yang menentukan penilaian kekuatan gemuk. BIasanya sangat dipengaruhi oleh viskositas based oil dan jumlah pengental yang digunakan. Pemilihan konsistensi yang tepat penting dalam aplikasi pelumasan.

Kegunaan dari gemuk adalah untuk bearing, chain, gearbox dan link. Sementara itu, jenisnya adalah silicone grease, marine grease, dan white lithium grease.

Kapan waktu penggunaan grease?

Biasanya grease digunakan ketika :

  • Anda memerlukan pelumasan agar komponen yang dilumasi tetap menempel dan bertahan pada permukaan dalam waktu yang lama.
  • Ingin menyegel kontaminan seperti debu atau air.
  • Anda jarang menggunakan mesin sehingga dana lupa meminyaki.

Kapan tidak boleh menggunakan grease?

  • Memiliki mekanisme yang halus, yang mana gemuk yang terlalu kental bisa menyebabkan hambatan terlalu banyak.
  • Bagian atau komponen yang bergerak bisa menyebarkan minyak, sehingga sulit menjaga ke area tersebut.

 Jenis Pelumas Penetrating dan Dry Lubricant

3. Penetrating Lubricant

Fungsi lubricant jenis ini sebagai pelindung untuk baut yang macet. Penetrating lubricant tidak dirancang untuk pelumasan jangka panjang. Sebab viskositasnya yang rendah, maka pelumas ini dirancang khusus mengatasi retakan kecil pada permukaan, memecah karat dan meningkatkan pelumasan.

Kapan anda harus menggunakan penetrating lubricant?

  • Saat melepas baut atau mur yang macet. Hal tersebut dapat membebaskan komponen mur atau baut yang macet.
  • Melepas stiker perekat, melepas permen karet, dan melakukan tugas perbaikan Gudang.

Kapan penetrating lubricant tidak boleh digunakan?

  • Penetrating lubricant tidak boleh digunakan sebagai pengganti untuk pelumas lain dan tidak boleh dipakai pada bearing atau bagian lain. Sebab biasanya berumur pendek dan dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin.

4. Dry Lubricant

Dry lubricant cocok jika grease atau oli tidak bisa dipakai untuk tujuan pelumasan dalam kondisi operasi ekstrim seperti lingkungan korosif, vakum atau suhu yang ekstrem. Ini bisa diklasifikasikan menjadi pelumas padat berbentuk bubuk, pelapis atau film geser. Pelumas ini juga dapat dicampur alkohol, air, atau pelarut lain.

Selain itu, dry lubricant juga terbuat dari partikel pelumas seperti silicon, grafit, molybdenum atau PTFE. Di tingkat molekuler, semua partikel tersebut bersifat sangat licin, jadi mengurangi gesekan antara permukaan yang bersentuhan satu sama lain.

Penerapan Dry Lubricant

Ada tiga cara utama dry lubricant bisa diterapkan, antara lain :

  • Perendaman, cocok untuk mengencangkan komponen lain dengan diameter yang lebih kecil.
  • Penyemprotan, paling umum digunakan, proses aplikasi bisa terhalang oleh diameter lebih kecil.
  • Burnishing, jarang digunakan, dibutuhkan aplikasi manual.

Sesudah pelumas ini diterapkan memakai salah satu metode di atas, dibiarkan menguap dan akhirnya meninggalkan lapisan tipis pelumas pada permukaan logam. Partikel pelumas kering seperti grafis bisa sangat licin yang artinya kotoran atau debu tidak mudah tertarik untuk menempel di permukaan. Selain grafit, PTFE juga biasa dipakai sebagai partikel pada pada pelumas kering.

Fungsi dan Jenis Dry Lubricant

Fungsi dry lubricant yaitu untuk lock, 3D printer rail, batang berulir dan engsel. Jenis dry lubricant antara lain graphite powder atau spray, PTFE spray, silicone spray dan molybdenum disulfide.

Kapan Anda harus menggunakan dry lubricant?

  • Mempunyai bagian-bagian kecil yang tidak boleh terkena minyak karena dapat menarik debu.
  • Anda harus menjaga kebersihan permukaan di sekitarnya.
  • Permukaan anda terkena tekanan atau panas tinggi yang mengoksidasi minyak.

Kapan anda tidak boleh memakai dry lubricant?

  • Permukaan anda terkena cairan lain atau pelarut yang bisa menghilangkannya.

Jenis Pelumas Mesin yang cocok digunakan untuk Produk Lifting Equipment

Ada beberapa jenis lubricant yang cocok digunakan untuk produk lifting equipment, antara lain grease untuk wire rope dan oil untuk chain hoist. Keduanya sangat membantu kinerja dari produk lifting equipment dengan baik.

Dengan mengetahui jenis pelumas mesin yang tepat tentu saja anda tidak akan salah menerapkan atau mengaplikasikan pelumas.

Produk Lifting Equipment di Mega Jaya Berkualitas 

Jika anda membutuhkan produk lifting equipment, maka Megajaya dapat membantu anda untuk menemukan produk yang tepat, baik itu chain hoist dan wire rope yang membutuhkan pelumas, baik jenis pelumas mesin yaitu grease maupun oli. Temukan produknya dan dapatkan harga yang kompetitif di Megajaya dengan kualitas produk yang sudah tidak diragukan lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *