Article, Chain

Cara Menentukan Ukuran Rantai Jangkar Kapal yang Tepat Sesuai Kebutuhan

Ukuran rantai jangkar kapal selalu menjadi pertimbangan utama ketika memilih perlengkapan maritim. Setiap kapal memiliki kebutuhan berbeda, baik dari segi panjang maupun diameternya, sehingga pemilihannya tidak bisa asal. Jika Anda ingin memahami cara menentukan ukuran rantai jangkar kapal yang tepat sesuai kebutuhan, mari kita bahas bersama langkah-langkahnya di sini. 

Apa Itu Rantai Jangkar Kapal dan Fungsinya?

Rantai jangkar kapal, atau yang dikenal sebagai anchor chain, adalah penghubung antara kapal dan jangkar yang bekerja menjaga posisi kapal tetap stabil saat berlabuh. Tanpa rantai ini, jangkar tidak akan mampu memberikan daya cengkeram maksimal pada dasar laut. 

Material yang digunakan biasanya berupa baja berkualitas tinggi dengan perlakuan khusus agar tahan terhadap korosi air laut. Kekuatan tarik dan daya tahannya dirancang untuk menahan beban kapal sekaligus tekanan arus maupun angin. Dengan rantai jangkar yang sesuai standar, kapal dapat berlabuh dengan aman tanpa risiko bergeser dari titik yang sudah ditentukan.

Baca juga: Apa itu Jangkar Kapal; Jenis, Kegunaan, Cara Kerja dan Material 

Bagaimana Standar Ukuran Rantai Jangkar Kapal Ditentukan?

Setiap jenis kapal memiliki kebutuhan rantai jangkar yang berbeda, dan perbedaan ini sudah diatur dalam standar maritim internasional. Standar tersebut membantu pemilik kapal memastikan bahwa rantai yang dipakai sesuai dengan bobot dan ukuran kapalnya. Secara umum, berikut kategori ukuran rantai jangkar kapal yang bisa dijadikan acuan:

  1. Kapal Kecil (Yacht dan Perahu Kecil)
    Untuk kapal berukuran kecil, rantai jangkar dengan diameter 6 mm hingga 10 mm sudah memadai. Panjang rantai yang disarankan minimal 30 meter, menyesuaikan dengan kedalaman perairan tempat kapal sering beroperasi.
  2. Kapal Penumpang dan Kapal Kargo
    Kapal penumpang dan kapal kargo kelas menengah membutuhkan rantai dengan diameter 12 mm hingga 20 mm. Panjang rantai yang dianjurkan mulai dari 60 meter atau lebih, terutama bila sering berlayar di laut dengan kedalaman tinggi.
  3. Kapal Besar (Tanker dan Kapal Kargo Besar)
    Untuk kapal dengan bobot besar seperti tanker dan kapal kargo raksasa, rantai jangkar yang digunakan harus jauh lebih kuat. Diameter rantai umumnya berkisar antara 22 mm hingga 32 mm atau lebih, dengan panjang minimal 100 meter agar mampu menjaga stabilitas kapal di tengah kondisi laut yang berat.

Selain kategori tersebut, ada beberapa faktor tambahan yang juga berpengaruh dalam menentukan ukuran rantai jangkar kapal:

  • Berat Kapal: Kapal dengan bobot lebih besar memerlukan rantai yang lebih kuat untuk menahan tekanan dari angin maupun arus. 
  • Kondisi Perairan: Jika kapal beroperasi di perairan dengan arus deras atau cuaca yang tidak menentu, disarankan memilih rantai jangkar yang lebih tebal untuk memastikan keamanan.
  • Kedalaman Perairan: Panjang rantai harus menyesuaikan dengan kedalaman laut agar jangkar dapat tertanam dengan baik di dasar perairan. 

Cara Menghitung Ukuran Rantai Jangkar Kapal Sesuai Kebutuhan

Menentukan ukuran rantai jangkar tidak hanya soal melihat standar, tetapi juga memahami perhitungan yang sesuai dengan jenis dan kapasitas kapal. Ada dua aspek utama yang perlu diperhatikan ketika melakukan perhitungan:

1. Panjang Rantai Jangkar

Setiap kapal memiliki kebutuhan panjang rantai berbeda, tergantung ukuran kapal serta berat jangkarnya. Misalnya, kapal kargo dengan kapasitas 10.000 DWT memerlukan rantai jangkar sepanjang 247 meter untuk setiap unit jangkar. Sementara itu, kapal tugboat umumnya hanya membutuhkan sekitar 123,75 meter per jangkar.

Perlu diketahui bahwa rantai jangkar tidak diproduksi dalam panjang khusus sesuai permintaan. Rantai dijual dalam satuan length dengan ukuran standar 27,5 meter. Untuk mencapai panjang yang dibutuhkan, rantai dapat disambungkan menggunakan kenter shackle, yaitu penghubung khusus yang menyatukan dua rantai agar menjadi satu kesatuan.

2. Diameter Rantai Jangkar

Selain panjang, diameter mata rantai juga menentukan kekuatan rantai jangkar. Diameter ini harus disesuaikan dengan berat jangkar yang digunakan. Untuk mengukurnya, biasanya digunakan alat jangka sorong atau sigmat, yang mampu memberikan ketelitian hingga 0,1 mm.

Pengukuran diameter tidak hanya dilakukan saat memilih rantai baru, tetapi juga saat melakukan perawatan. Jika hasil pengukuran menunjukkan penyusutan diameter lebih dari 12% dari ukuran aslinya, rantai harus segera diganti. Rumus sederhana yang digunakan adalah:

D = 0,88 x D original

Contoh perhitungan:
Jika diameter asli rantai adalah 17,5 mm, maka batas minimalnya adalah:
D = 0,88 x 17,5 mm = 15,4 mm

Artinya, apabila diameter rantai sudah mencapai 15,4 mm atau kurang, rantai tersebut wajib diganti dengan rantai baru berdiameter 17,5 mm agar tetap aman digunakan. 

Tabel Ukuran Rantai Jangkar

Ukuran rantai jangkar memiliki standar teknis yang jelas, termasuk diameter, proof load (PL), dan breaking load (BL) yang disesuaikan dengan grade rantai. Untuk memudahkan, berikut contoh tabel ukuran rantai jangkar kapal berdasarkan data teknis: 

Diameter Chain (MM) PL U2 (KN) BL U2 (KN) PL U3 (KN) BL U3 (KN)
14 82 116
16 107 150
20,5 175 244
28 321 449 449 642
32 417 583 583 883
38 581 812 812 1160
44 769 1080 1080 1530
50 981 1370 1370 1960
64 1560 2190 2190 3130
76 2150 3010 3010 4300

Tabel ini menunjukkan bagaimana semakin besar diameter rantai, semakin tinggi pula kekuatan tarik yang dimiliki. Pemilik kapal dapat menjadikan tabel ini sebagai referensi awal sebelum menentukan rantai yang sesuai dengan ukuran kapal dan kondisi perairan tempat kapal sering beroperasi. 

Pastikan Kualitas Rantai Sesuai Standar Maritim

Ukuran rantai jangkar kapal memang perlu dihitung dengan cermat, namun kualitas material juga tidak boleh diabaikan. 

Rantai yang diproduksi sesuai standar maritim mampu memberikan ketahanan terbaik terhadap beban tarik maupun kondisi laut yang ekstrem. Mulai dari pemilihan baja, proses pembuatan, hingga pengujian kekuatan, semuanya menentukan seberapa aman kapal Anda ketika berlabuh. 

Dengan memahami cara menentukan ukuran rantai jangkar kapal yang tepat sesuai kebutuhan, Anda kini bisa lebih yakin dalam memilih produk yang sesuai. Untuk memastikan keamanan sekaligus keandalan, Anda dapat mengandalkan Mega Jaya yang menyediakan rantai jangkar berkualitas dari brand ternama Powertec. Cek koleksi lengkapnya di sini, ya!

FAQ

1. Bagaimana cara menentukan ukuran rantai jangkar kapal yang tepat?

Ukuran rantai ditentukan dari beberapa faktor seperti berat kapal, kondisi perairan, dan kedalaman laut. Selain itu, standar internasional juga memberikan acuan panjang dan diameter rantai sesuai kategori kapal, mulai dari yacht kecil hingga kapal tanker besar.

2. Berapa panjang rantai jangkar yang ideal untuk kapal?

Panjang rantai harus menyesuaikan ukuran kapal dan kedalaman laut. Kapal kecil umumnya cukup dengan 30 meter, sedangkan kapal kargo atau tanker bisa membutuhkan lebih dari 100 meter. Rumus umumnya adalah 5–7 kali kedalaman perairan tempat kapal berlabuh.

3. Bagaimana cara mengukur diameter rantai jangkar kapal?

Diameter rantai dapat diukur menggunakan jangka sorong atau sigmat dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jika diameter rantai berkurang lebih dari 12% dari ukuran aslinya, rantai harus segera diganti agar tetap aman digunakan.

4. Apakah rantai jangkar bisa disambung jika kurang panjang?

Ya, rantai jangkar dijual dalam satuan length standar 27,5 meter. Untuk menambah panjang, rantai dapat disambung menggunakan kenter shackle, yaitu penghubung khusus yang dirancang agar sambungan tetap kuat dan aman.

5. Apa risiko jika ukuran rantai jangkar kapal tidak sesuai standar?

Rantai yang terlalu kecil atau terlalu pendek dapat membuat kapal mudah bergeser saat terkena angin atau arus kuat. Hal ini bisa membahayakan keselamatan kapal dan awak di dalamnya, sehingga pemilihan ukuran rantai yang sesuai standar sangat penting.