Artikel, Wire Rope/Kawat Seling

Penggunaan Sistem Kabel Kawat Seling (Cable yarding) dalam Pemanenan Hutan dan Perkayuan

3.1 Sistem Kabel Kawat Seling (Yarding System)

Cable Yarding merupakan sebuah metode pemanenan kayu dengan melibatkan pemakaian kabel untuk alat pengangkutan dari penebangan ke penimbunan kayu maupun ke tempat pengolahan kayu lainnya. Biasanya sistem kabel ini diaplikasikan di kawasan yang sulit untuk dijangkau kendaraan darat maupun alat transportasi pengangkut lainnya.

Apa itu Cable Yarding untuk Pemanenan Kayu

Cable Yarding atau pemasangan kabel kawat seling merupakan salah satu istilah yang biasa digunakan di industri kehutanan, khususnya dalam proses penebangan, pemanenan, pengangkutan, serta penimbutan kayu.

Biasanya proses ini dimulai dari proses penebangan pohon, pemotongan batang kayu ke dalam potongan-potongan kecil, lalu potongan kayu tersebut diangkat menggunakan kabel kawat seling, setelah itu ditarik menuju tempat pengolahan atau penimbunan. Kabel kawat seling biasanya akan langsung terpasang pada tiang atau pohon yang anda pasang di sekitar tempat penebangan kayu. 

Proses cable yarding mempunyai beberapa jenis, diantaranya sistem kabel ganda, sistem kabel tunggal dan juga sistem kabel udara. Pemanfaatan cable yarding untuk pemanenan kayu mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan di sekitar penebangan kayu. Akan tetapi, biasanya metode ini membutuhkan investasi awal dengan biaya tidak sedikit untuk instalasi peralatan dan kabel, serta membutuhkan biaya operasional tinggi.

Fungsi Cable Yarding dalam Pemanenan Kayu di Hutan

Sistem cable yarding adalah metode untuk pemanenan kayu yang berlangsung di hutan dengan memanfaatkan kabel kawat seling untuk mengangkut kayu ke tempat pengolahan atau penimbunan dari tempat penebangan. Di bawah ini ada beberapa fungsi pemanenan kayu, diantaranya : 

1. Meminimalisir Kerusakan Lingkungan

Pemakaian cable yarding bisa mengurangi terjadinya kerusakan tanaman maupun vegetasi lainnya di area sekitar penebangan kayu, mengingat alat untuk pengangkut kayu tersebut tidak perlu melewati daerah atau wilayah tersebut. 

2. Meningkatkan Efisiensi

Melalui pemakaian cable yarding, maka kayu bisa dipindahkan ke tempat penimbunan dari tempat penebangan secara efisien jika dibandingkan memakai metode lainnya, seperti melalui transportasi dengan tongkang maupun truk. 

3. Menghemat Biaya

Pemakaian cable yarding bisa lebih menghemat anggaran untuk biaya operasional sebab membutuhkan jumlah SDM lebih sedikit daripada menggunakan opsi pemanenan kayu manual menggunakan transportasi air atau darat.

4. Meningkatkan Sistem Keamanan Kerja

Metode ini juga bisa meningkatkan sistem keamanan kerja sebab pekerja tidak perlu lagi membawa kayu dengan cara manual menuju tempat pengolahan atau penimbunan. Di samping itu, sistem ini juga bisa menekan terjadinya risiko kecelakaan terkait transportasi kayu yang ada di daerah lereng curam atau pegunungan.

Walaupun menawarkan beberapa kelebihan, pemakaian sistem cable untuk pemanenan kayu ini juga mempunyai beberapa batasan, antara lain biaya investasi awal lebih besar serta ketergantungan kondisi cuaca dan area penebangan.

Konfigurasi Rigging untuk Pemanenan Kayu

3.3 Konfigurasi Rigging pada Pemanenan Kayu

Sebenarnya ada beberapa konfigurasi rigging yang berbeda, namun umumnya dibedakan ke dalam 4 jenis berbeda, antara lain standing skyline, running skyline, live dan highlead skyline. Berikut ulasannya : 

1. Standing Skyline

Untuk memasang standing skyline ada beberapa cara berbeda yang bisa anda lakukan. Fitur utama konfigurasi standing skyline ini yaitu fakta bahwa skyline-nya tetap, dan panjangnya tidak akan berubah selama pengoperasian. Jenis carriage yang dipakai dan perlu tidaknya pengangkutan kembali menentukan jumlah jalur yang anda gunakan pada standing skyline.

Hal tersebut bisa beroperasi menggunakan slack pulling carriage manual, mekanis maupun bermotor. Tanpa adanya rigging khusus, sistem ini tidak bisa menggunakan non slackpulling carriage.

Ketika beroperasi dengan gerbong slackpulling manual atau bermotor, sistem ini memerlukan dua drum yarder. Hal tersebut membuatnya memiliki mainline dan skyline. Ketika operasi menggunakan slackpulling carriage mekanik, sistem ini membutuhkan tiga drum yarder, antara lain slackpulling line, skyline, dan mainline.

2. Running Skyline

Dalam running skyline, biasanya skyline akan berjalan melewati blok pada tailspar dan kembali ke gerbong, sehingga dapat berfungsi dengan baik dan efektif sebagai jalur haulback maupun skyline. Dua jalur menggunakan pengaturan ini mendukung carriage atau kereta. Selain itu, biasanya hal tersebut mempunyai jalur utama yang terpisah dan membentang. 

Selain gerbong slackpulling, running skyline juga bisa beroperasi dengan gerbong non-slackpulling sebab kaki skyline bisa dinaikkan dan diturunkan dengan cara memvariasikan ketegangan antara jalur utama dengan kaki langit. Biasanya sistem tersebut memakai drum yarding saling mengunci. Di samping itu, sistem tersebut tidak dipakai dengan gerbong slackpulling manual. 

3. Live Skyline

Konfigurasi rigging live skyline melibatkan pemanfaatan kabel baja panjang, biasanya digantung tepat di atas tanah kemudian diikat ke beberapa pohon besar pada kedua ujungnya. Kemudian kabel baja tersebut dipakai untuk menarik potongan kayu dari tempat penebangan menuju tempat pengolahan. 

Pada konfigurasi live styline ini, biasanya kabel baja dioperasikan dengan cara hidrolik menggunakan bantuan dari winch hidrolik, sehingga memungkinkan kabel baja dapat ditarik serta dilepaskan dengan mudah dan cepat. Kabel baja tersebut bisa dipakai untuk menarik beberapa batang kayu dalam satu waktu, dan umumnya bisa menjangkau sampai ratusan meter dari jarak titik penebangan. 

Walaupun konfigurasi dari live skyline bisa mempermudah proses pengambilan kayu, tetapi juga bisa memberikan dampak negative terhadap lingkungan, antara lain vegetasi dan kerusakan tanah akibat traksi kabel secara berulang.

3.2 Konfigurasi Rigging pada Pemanenan Kayu

4. Highlead

Pada konfigurasi highlead, biasanya kabel baja diletakkan tepat di atas pohon memakai alat khusus berupa tali dan katrol. Kemudian pohon dipotong lalu diangkat menggunakan kabel baja, untuk mempermudah pengangkutan kayu pada lokasi tertentu yang diinginkan. Biasanya konfigurasi highlead yang dipakai untuk menebang setiap pohon yang terletak di area yang sulit terjangkau atau terjal, yang memungkinkan konfigurasi rigging yang lainnya sulit digunakan. 

5. Jammer/Tong Thrower

Konfigurasi rigging pada jammer atau tong thrower tergantung dari berbagai macam faktor, antara lain termasuk dimensi dan berat objek yang akan anda angkat, lingkungan tempat objek tersebut diangkat, jarak yang akan ditempuh dan juga kemampuan khusus tong thrower. 

Anda harus ingat jika mengangkat beban yang berat bisa berbahaya apabila tidak dilakukan sesuai prosedur, sehingga sangat disarankan mempunyai personel atau ahli berpengalaman dan terlatih untuk menangani semua tugas-tugas tersebut. Apabila anda tidak merasa yakin mengenai bagaimana cara mengkonfigurasi rigging, sebaiknya minta pendapat dari ahlnya. 

Konfigurasi Mekanik pada Alat Cable Yarding2

Cable yarding biasanya terdiri atas beberapa komponen yang berpengaruh pada desain dan perencanaan sebuah operasi. Komponen dasarnya yaitu gerbong dan yarder. Jenis yarder dan carriage yang tersedia akan menentukan jenis sistem kabel yang bisa anda gunakan. 

1.Yarders

3.4 Tipe-Tipe Alat Cable Yarding

Apreasiasi mendasar dari pengoperasian yarder memang sangat membantu memahami persoalan yang dimilliki oleh insinyur yarding dalam menjalankan yarder untuk dapat mengoperasikan berbagai macam sistem cable yarding. Mungkin ada perbedaan antara muatan maksimum teoritis dan muatan maksimum actual sebagaimana yang sudah diatur oleh batasan sistem yarder dan logging. 

Tipe-tipe Yarders:

  • Swing Boom Yarder.
  • Tower (Fixed Boom) Yarder
  • Skidder Mounted Yarder.
  • Swing Machine Based Swing Yarder.

2. Tower

Fungsi tower yaitu untuk menahan kabel pada tanah sekaligus dapat memberikan daya angkat pada batang, khususnya terletak di dekat landasan. Tower biasanya dirancang sesuai dengan ukuran cable tertentu. Cable lebih kecil bisa digunakan namun tidak didukung oleh alur shave fairlead dan bisa mengalami keausan.

3. Undercarriage

Undercarriage untuk menara baja dirancang untuk efisiensi yarding, namun juga harus dirancang untuk memenuhi highway load limit dan untuk melintasi kawasan logging yang sempit, curam dan juga berkelok-kelok. Semakin besar yarding dan towing, maka akan semakin rumit desainnya. Dalam hal ini juga diperlukan derek untuk membongkar yart tower berukuran besar. 

4. Winch/Drum

Fungsi dari winch pada yarder yaitu untuk mentransfer daya dari powertrain menuju kabel untuk menjalankan pekerjaan. Seorang yarder bisa memiliki 1-12 winch yang bekerja. Semakin banyak derek pada yarder, maka semakin fleksibel. Drum pada set winch menyimpan kabel. Sedangkan yarder yang usianya lebih tua biasanya memakai penggerak mekanis untuk menyalakan derek atau winch.   

5. Cab/Control Wire Rope

Fungsi cab.control adalah untuk menampung operator dengan aman dan dapat mengontrol pengoperasian yarder. Pada yarder yang usianya lebih tua, mungkin operator akan berdiri tepat di samping yarder selama pengoperasian. 

Kabel kawat seling yang digunakan dapat menentukan kapasitas beban dan jadwal pemeliharaan. Tali kawat atau kabel, terdiri atas kabel yang digulung menjadi untaian. Untaian inilah yang kemudian dililitkan ke wire rope yang sudah jadi. Ada banyak pilihan konfigurasi wire rope berbeda. Arah dimana kabel dililit kedalam untaian, jumlah kabel di setiap untaian, jumlah untaian pada kali, arah untaian dililit, dan juga material pembuat tali untuk mengklasifikasikan wire rope. 

Kabel kawat seling merupakan sekelompok untaian heliks yang diletakkan di sekitar inti. Jumlah Kabel kawat seling per helai dan jumlah helai mengkasifikasikan tali kawat seling. Contohnya untuk tali wire rope berukuran 6×19 yang mempunyai 6 helai dan masing-masing terdiri atas 19 kabel.S Jumlah kabel tiap helai secara langsung dapat berpengaruh terhadap ketahanan abrasi dan fleksibilitas, semakin banyak jumlah kabel di setiap helainya maka akan semakin tahan terhadap abrasi dan semakin fleksibel. 

Tipe Wire Rope untuk Pemanenan Kayu (beserta keunggulan)

Berikut di bawah ini ada 2 tipe wire rope untuk pemanenan kayu, diantaranya : 

  • Wire Rope 6×19, merupakan sejenis wire rope terdiri atas 6 helai utama dengan masing-masing memiliki 19 kawat. Kelebihan dari jenis wire rope 6×19 ini yaitu dari segi fleksibilitas yang sangat tinggi, mempunyai daya tahan sangat baik, kekuatan tarik tinggi dan juga tahan terhadap karat. Wire rope ini merupakan pilihan ideal untuk proses pemanenan kayu mengingat banyak kelebihan yang dimilikinya. 
  • Wire Rope 6×24, adalah wire rope dengan 6 helai utama dan masing-masing mempunyai 24 kawat. Walaupun wire rope ini bisa dipakai untuk proses pemanenan kayu, akan tetapi penggunaannya memang tidak sepopuler 6×19. Tingkat fleksibilitas, kekuatan tarik, dan ketahanan terhadap korosinya memang tidak lebih baik dari wire rope 6×19.

Temukan Wire Rope Berkualitas untuk Pemanenan Kayu hanya di Mega Jaya

Dapatkan produk wire rope berkualitas untuk proses pemanenan kayu hanya di Mega jaya. Mega Jaya menyediakan produk wire rope 6×19 dan 6×24 yang memiliki sertifikat internasional. Megajaya.co.id adalah distributor resmi yang menjual wire rope terlengkap dengan berbagai ukuran. Anda bisa mengandalkan Mega Jaya karena semua produk wire rope di Mega Jaya sudah terjamin kualitasnya.  Temukan produk wire rope terbaik sesuai dengan ukuran yang anda butuhkan dan dapatkan pula penawaran harga terbaiknya di Megajaya.co.id!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *