Artikel, Kategori Lainnya

Metode Survey Towing Kapal dan Lashing Kapal pada Industri Kelautan

4.1 Metode Survey Towing Kapal & Lashing Kapal

Towing and lashing survey ialah survey yang biasanya dilakukan Marine Surveyor Indonesia tepat di bagian atas kapal towing yang menarik tongkang untuk memastikan seluruh perlengkapan towing di atas kapal-kapal tersebut memang layak dipakai untuk pelayaran. Selain itu, marine survey juga digunakan untuk mengecek sistem lashing kapal apakah layak, kuat dan bagus untuk menghadapi cuaca maupun ombak selama pelayaran. 

Pengertian Towing and Lashing Survey

Towing and lashing survey merupakan proses inspeksi pada kapal maupun struktur laut yang lainnya, baik sebelum maupun sesudah pengangkutan. Tujuan dari proses survey towing kapal ini yaitu untuk memastikan jika struktur atau kapal tersebut siap dan aman diturunkan atau diangkut ke laut. 

Biasanya survey towing kapal ini untuk memastikan keamanan kapal yang hendak ditarik, beberapa diantaranya termasuk proses pengujian pada kekuatan tali, rantai, maupun peralatan penarik yang lainnya. Di samping itu, survey ini juga mencakup pengujian fungsi kemudi kapal dan sistem control guna memastikan jika kapal bisa dikendalikan secara aman selama pengangkutan. 

Tujuan Towing dan Lashing Survey

Berikut ini ada beberapa tujuan melakukan towing dan lashing survey, antara lain : 

  • Memastikan Keamanan dan Keselamatan Kapal

Towing and lashing survey biasanya untuk memastikan jika kapal yang ingin ditarik beserta kargo angkutan sudah memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang telah ditetapkan.

  • Menjamin Ketersediaan Peralatan Dibutuhkan

Tujuan selanjutnya adalah guna memastikan jika peralatan yang diperlukan untuk mengamankan kargo dan kapal selama pengangkutan.

  • Mencegah Terjadinya Kerusakan Kargo dan Kapal

Survey ini juga bisa membantu melakukan identifikasi sekaligus mengatasi persoalan yang bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan kargo atau kapal selama pengangkutan. 

  • Meminimalisir Kecelakaan

Survey juga dilakukan untuk meminimalisir risiko kecelakaan yang terjadi selama pengangkutan, caranya dengan memastikan jika kargo dan kapal sudah dalam posisi yang benar. Dengan begitu, proses pengangkutan akan berjalan dengan lancer. 

Hal yang Penting Dicek Saat Towing dan Lashing Survey

4.2 Hal-hal yang penting di cek saat Towing dan Lashing Survey

Ada beberapa hal penting yang harus dicek saat towing dan lashing survey yang harus anda pastikan untuk memastikan keamanan perjalanan kapal. Berikut ini :

  • Kondisi Kapal Tongkang

Hal penting yang dicek ketika melakukan survey towing dan lashing adalah mengecek kondisi kapal tongkang. Anda harus memastikan lambung tongkang harus dalam kondisi yang baik, termasuk plimsoll mark dan draft mark, cek kondisi pada main deck space atau ruang muat apakah terjadi kerusakan, keropos atau bergelombang. Cek juga tyre fender, manhole dan juga bagian sideboard. 

  • Kondisi Tug Boat (Kapal Penarik)

Anda juga harus memastikan kondisi dari tug boat tetap baik, cek keseluruhan kondisi lambung atau badan kapal termasuk bagian deck palte, shell plate, air pipe, crew cabn, sky lights, side scuttles, deck accessories, engine room, dan manhole. 

  • Kondisi Alat Towing Kapal

Paling tidak, harus ada 2 coil towing line termasuk sebagai cadangan saat menjumpai kondisi darurat, memiliki panjang tali sekitar 50-300 meter tergantung dari arus laut, gelombang dan lokasi. 

  • Towing Braidles

Anda juga harus mengecek towing braidless. Biasanya towing braidless dipasang tepat pada kapal tongkang yang diikat ke towing chock serta dalam kondisi yang baik.

  • Shackle

Anda juga harus mengecek shackle, pastikan shackle tersedia tepat di atas kapal penarik disesuaikan dengan jumlah atau kapasitas dari bollard pull, dan minimal terdapat 3 buah berguna untuk kebutuhan single tow sebesar 25 ton, sedangkan untuk 5-10 ton minimal terdapat 3 buah dengan tujuan untuk meletakkan shackle di antara braidless dengan towing line, dan juga antara towing chock dengan braidles.

  • Towing Hook

Selain itu, yang tidak kalah penting yaitu harus mengecek apakah alat ini berguna dengan baik.

  • Towing Arch

Ini adalah bagian yang berguna sebagai pengaman towing line ketika dalam kondisi towing. 

  • Kondisi Alat Lashing Kapal 

Selanjutnya cek peralatan lashing untuk mengikat kargo atau muatan tepat di atas tongkang. Pakai belt atau wire sling yang ukurannya sesuai dengan tingkat kekuatan muatan saat memperoleh daya dorong ketika terjadi gelombang arus laut. Berikut ada beberapa peralatan lashing yang harus anda periksa, antara lain : 

  • Wire Rope & Wire Rope Clip, keduanya penting untuk dilakukan pemeriksaan demi memastikan proses pengikatan muatan dapat berlangsung dengan baik. 
  • Wire Sling

Pengecekan terhadap wire sling ini harus dilakukan berkala guna memastikan jika alat tersebut dalam kondisi tetap aman dan baik digunakan. 

  • Sling Belt

Tujuan pengecekan terhadap sling belt yaitu guna memastikan jika alat angkat aman digunakan. 

  • Turnbuckle

Untuk mengecek turnbuckle, sangat penting mengecek keretakan, keausan, maupun kerusakan lainnya yang terjadi pada alat itu sendiri. 

  • Rigging Hardware

Tujuan mengecek rigging hardware yaitu guna memastikan jika peralatan ini aman serta dapat dipakai sebagaimana mestinya. Tujuan pengecekan alat ini yaitu untuk keselamatan, kinerja dan usia penggunaan alat. 

  • Bunker Oil

Pengecekan lainnya untuk towing and lashing adalah mengecek bunker oil. Perlu dipastikan jika kecukupan bahan bakar bisa sampai ke pelabuhan tujuan. Maka dari itu, anda harus mengetahui fuel consumption, fuel capacity, voyage, dan speed.

  • Draft Mark

Anda harus memastikan muatan kapal tidak melebihi kapasitas sesuai batas yang telah diizinkan otoritas perhubungan, atau harus sesuai tanda yang sudah ada di lambung kapal yang terletak pada bagian plimsoll mark. Anda bisa menghitung muatan menggunakan draft survey lewat pembacaan pada draft mark apabila memungkinkan.

  • Sistem Towing Kapal yang Digunakan

Anda harus memperhatikan sistem towing kapal yang diaplikasikan untuk dapat menarik tongkang. Adapun beberapa sistem menarik atau menggandeng kapal tongkang, diantaranya :

  • Single Tow
  • Tandem Tow
  • Side Tow
  • Tandem Tugs
  • Breasted Tugs
  • Honolulu 
  • Main Engine dan Auxillary Engine

Melakukan pengecekan dengan cara visual. Apabila memungkinkan dapat dilakukan proses engine trial. Anda juga bisa mengecek log book dengan tujuan mengetahui beberapa kejadian yang terjadi pada mesin. Paling tidak, ada 4 bagian dalam main engine & auxiliary engine, antara lain : 

  • Ocean Tugboat, ini merupakan tugboat yang memiliki Horse Power melebihi 2000 BHS, yang panjangnya sekitar 38-76 m.
  • Coastal Tugboat, merupakan tugboat yang memiliki horse power sekitar 600-2000 BHP dan mempunyai panjang sekitar 21-36m.
  • Inland Tugbboat, yaitu tugboat yang mempunyai Horse Power kurang dari 600 BHP. 
  • Harbour Tug, merupakan tugboat yang mempunyai kekuatan mesin sekitar 800 HP, namun sesuai perkembangan dari besarnya kapar, misalnya dengan super tanker, kapal penumpang samudera dan bulk carrier, Harbour Tug memiliki tenaga hingga 3600 HP.
  • Alat Navigasi dan Keselamatan

Untuk keselamatan, cek seluruh peralatan navigasi beserta sistem fire safety dan keselamatan, steering gears dan beberapa alat komunikasi. Paling tidak pastikan telah tersedia satu unit radar, satu unit SSB Radio dan satu unit VHF radio. Cek juga kondisi dari navigation light supaya bisa berfungsi baik.

  • Sertifikat Kapal 

Demi keamanan dan keselamatan selama melakukan perjalann laut, sebaiknya pastikan terlebi dahulu sertifikat kapal sebelum berlayar serta sebelum pemberangkatan dari arah pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar. Selain itu, anda juga harus mengecek surat laut, serta beberapa surat kapal agar tidak expired atau masih berlaku. Berikut beberapa dokumen yang harus dicek :

  • Seaworthiness Certificate, yaitu dokumen atau sertifikat yang menunjukkan jika sebuah kapal sudah memenuhi standar kelayakan dan keselamatan untuk berlayar. Biasanya sertifikat tersebut diterbitkan pihak berwenang, antara lain badan kelasifikasi kapal atau badan pemerintah, sesudah dilakukan pengecekan keseluruhan terhadap kapal itu sendiri. 

Selain itu, sertifikat kelayakan yang satu ini juga menunjukkan jika kapal mempunyai keselamatan memadai, memiliki sistem navigasi baik, kapal sudah menjalani maintenance secara rutin dan juga kondisi struktur pada kapal telah memenuhi standar. 

Seaworthiness certificate ini penting sekali bagi industry perkapalan sebab menunjukkan jika kapal aman digunakan untuk berlayar, serta bisa menjaga keselamatan pada awak kapal maupun kargo. Jika tidak memiliki sertifikat ini, maka kapal tidak akan diizinkan berlayar.

  • Load Line Certificate, merupakan sertifikat yang telah diluncurkan pihak otoritas pemerintah berwenang, yang menunjukkan jika kapal sudah memenuhi standar kapasitas batas beban sesuai yang ditetapkan Konvensi Internasional mengenai Garis Batas Beban. 

Konvensi tersebut menetapkan kapasitas batas beban terhadap kapal-kapal sesuai jenis dan ukuran kapal dan juga rute pelayaran kapal yang akan dilewati. Batas beban tersebut menunjukkan kapasitas batas beban maksimum yang diiizinkan dan nantinya akan dibawa kapal tanpa harus membahayakan keselamatan kargo, kapal, maupun penumpangnya. 

Load Line Certificate penting bagi industry perkapalan sebab menunjukkan jika kapal yang dikendarai aman melakukan pelayaran berdasarkan kapasitas beban yang sudah ditetapkan. 

  • Certificate of Registry, merupakan dokumen resmi dari pemerintah terhadap kapal yang telah terdaftar di suatu negara. Dokumen tersebut memberitahukan jika kapal sudah didaftarkan di negara tersebut dengan legal, serta sudah memenuhi persyaratan tergulasi dan hukum yang telah berlaku. Dalam dokumen ini juga telah terdapat nomor identifikasi kapal, nama kapal, jenis kapal, negara bendera dan beberapa informasi penting yang lainnya. 
  • Izin Trayek atau Tramper Kapal, merupakan izin yang diterbitkan pemerintah dalam pengaturan ruti dan jalur pelayaran yang ditempuh setiap kapal yang ada di kawasan perairan yang ada di dalam negeri. Pasalnya, izin trayek tersebut menentukan waktu dan area yang diperbolehkan pada kapal untuk beroperasi di kawasan perairan tertentu. 

Selain itu, tramper kapal merupakan sistem sewa untuk kapal yang biasanya dilakukan perusahaan atau pengusaha pelayaran kepada perusahaan atau orang yang hendak menyewa kapal dengan tujuan tertentu. 

Dapatkan Lifting Equipment Towing Kapal dan Lashing Kapal Berkualitas di Mega Jaya

Apakah anda ingin mencari lifting equipment towing kapal dan lashing kapal berkualitas? Jika ya, dapatkan produk peralatan towing kapal di Mega Jaya sekarang juga. Mega Jaya adalah distributor resmi peralatan towing kapal dan lashing kapal resmi untuk membantu kelancaran, keamanan, dan keselamatan kapal saat berlayar dan mengangkut muatan atau kargo. Sehingga transportasi dan muatan kapal dapat berjalan dengan lancer tanpa hambatan apapun.

Pesan sekarang juga peralatan towing dan lashing kapal mulai dari chain, shackle, hingga alat-alat rigging lainnya hanya di Megajaya.co.id!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *