- Wire Rope
- Wire Rope 19×7 IWRC Galv
- Wire Rope 19×7 IWRC Ungalv
- Wire Rope 1×7 Galv
- Wire Rope 35×7 WSC Galv
- Wire Rope 6×12 7FC Galv
- Wire Rope 6×12 FC Galv
- Wire Rope 6×19 IWRC Galv
- Wire Rope 6×19 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×24 FC Galv Powertec
- Wire Rope 6×36 IWRC Galv
- Wire Rope 6×36 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×37 IWRC Ungalv
- Wire Rope 6×7 FC Galv
- Wire Rope 7×7 Galv
- Wire Rope 8×19 FC Galv
- Wire Rope 8x19s fc Ungalv
- Wire Rope 1×19 Galv
- Wire Rope PVC 6×7
- Wire Rope PVC 6×12
- Wire Rope PVC 6×19
- Wire Rope SS 304
- Wire Rope SS 316
- Hoist
- Rigging Hardware
- Chain
- Sling Belt
- Winch
- Rope
- Load Restraint
- Lifting Clamp
- Girder Trolley
- Snatch Block
- Jack
- Tool & Accessories
- Material Handling
- Safety Equipment
- Spare Parts
- Custom Sling
Ketahui Jenis-Jenis Tali Natural: Tali Manila, Tali Sisal, Tali Cotton, Tali Jute, Tali Rami
Ada banyak jenis-jenis tali natural yang kita jumpai untuk berbagai aktivitas. Karena Anda bisa menggunakan tali tersebut untuk mengamankan perahu ke dermaga, membuat ayunan tali atau kebutuhan apapun. Tentu saja hal ini membuktikan bahwa tali natural mempunyai kegunaan yang hampir tak terbatas.
Pengertian Tali Natural
Tali natural adalah sejenis tali yang terbuat dari bahan serat alami, biasanya dari serat tanaman. Seperti halnya pada pembuatan tali rami atau tali manila, beberapa bahan pembuat tali, diantaranya seperti dari rami, tanaman merambat, alang-alang air, rambut binatang hingga kulitnya pun digunakan untuk membuat tali. Tentu saja sebelum dikenalnya tali sintetis seperti saat ini.
Jenis-jenis tali natural dalam berbagai bentuk sudah digunakan sekitar 20.000 tahun lebih. Baik tali rami atau tali jute dan lainnya, memiliki peranan penting bagi kehidupan sehari-hari dan kerap dimanfaatkan oleh tentara, petani, pemburu, pedagang hingga pekerja kerajinan untuk berbagai kebutuhan yang berbeda. Selain itu, jenis-jenis tali natural diantaranya termasuk tali cotton, tali jute, tali rami, tali sisal dan tali manila.
Sejarah Tali Natural
Jenis-jenis tali natural umumnya dibuat dengan cara mengelompokkan masing-masing benang, serat atau untaian menjadi satu, kemudian memelintir atau mengepangnya agar kekuatan dari masing-masing serat dapat disatukan.
Catatan penggunaan tali paling awal yaitu sejak zaman prasejarah dan berasal dari sekitar 28.000 tahun lalu. Awalnya tali dibuat dengan cara mengelompokkan serat tumbuhan. Di sepanjang sejarah, tali natural digunakan di berbagai peradaban, termasuk peradaban Mesir kuno, dinati China dan akhirnya menyebar hingga ke seluruh Asia, Eropa, dan India.
Selama abad pertengahan, teknologi pembuatan tali mengalami kemajuan yang signifikan sehingga mampu menghasilkan tali yang lebih kuat dan panjang, bahkan ada yang sampai 300 yard atau lebih.
Selama bertahun-tahun, ada banyak kemajuan dalam konstruksi jenis-jenis tali, namun pada akhirnya tali masih seputar menggabungkan kekuatan tiap-tiap individu serat ke dalam konstruksi.
Beberapa jenis tali masih dibuat menggunakan serat alami, tapi sebagiannya lagi pembuatan tali semakin diperluas dengan menggabungkan serat sintetis yang menghasilkan tali lebih kokoh,kuat dan tahan lama. Jenis-jenis tali sintetis pada saat itu seperti polyester dan nilon.
Untuk membuat jenis-jenis tali itu sendiri, bahan seratnya harus diproses terlebih dahulu. Pada jenis-jenis tali natural, serat harus dilapisi minyak alami, dibersihkan, dioleskan, kemudian disisir untuk membuat pita serat yang saling berkesinambungan, dan dikenal dengan istilah sliver. Kemudian potongan tersebut dipelintir membentuk benang, yang dibungkus ke dalam gulungan atau kumparan.
Pada jenis jenis tali serat sintetis, resin diekstrusi menggunakan mesin ke dalam berbagai macam ukuran serat. Pada kasus tali sintetis berwarna, biasanya warna sering ditambahkan ke dalam resin sebelum diekstrusi, memberikan warna menjadi lebih tahan lama.
Sementara langkah berikutnya, pembuatan tali dilakukan dengan cara menggabungkan semua serat tersebut menjadi satu. Pada kasus tali bengkok sendiri, pertama-tama serat dipelintir menjadi untaian, yang kemudian dipilin bersama untuk membuat tali terakhir. Sedangkan untuk tali jalinan padat, serat digabungkan memakai salah satu diantara beberapa metode yang ada, termasuk mengepang, merajut, dan menenun.
Baca juga: 21 Jenis Tali Temali dan Penggunaannya
Jenis-Jenis Tali Natural
Di bawah ini terdapat jenis-jenis tali natural yang perlu Anda pahami berikut penjelasan dari tiap-tiap tali. Cek ulasannya di bawah ini!
A. Tali Manila
Pengertian Tali Manila
Tali manila adalah tali yang terbuat dari serat alami yang sudah digunakan hingga berabad-abad lamanya dalam berbagai aplikasi. Hal ini dikarenakan, tali manila memiliki kelebihan dari kekuatan, ketahanan terhadap kerusakan air, fleksibilitas, dan tahan air. Manila rope terbuat dari bahan rami manila yang terbentuk secara alami. Serat tersebut berasal dari tanaman abaca yang dikenal sebagai serat alami yang sangat kuat dan Tangguh, dimana pohon Abaca sendiri tumbuh subur di seluruh Filipina. Penamaan tali manila sendiri berasal dari kota Manila, sebagai ibukota Filipina yang sekaligus juga sebagai pusat produksi tali bersejarah.
Fungsi/Penggunaan di Industri
Berikut ini, ada beberapa kegunaan tali manila yang perlu Anda ketahui :
1. Industri Kelautan
Tali manila adalah sejenis tali yang tahan dari kerusakan akibat air laut, sehingga menjadikannya sebagai tali yang ideal untuk berlayar atau aktivitas di industri kelautan. Sayangnya, tali ini cenderung mudah menyusut saat basah.
2. Kebutuhan Outdoor
Selain untuk kebutuhan industri, tali manila juga sering digunakan untuk keperluan outdoor, karena cocok dijadikan tali untuk ayunan atau pemasangan playset tempat bermain anak-anak.
3. Tali Pembatas
Tali manila juga sering digunakan sebagai pembatas, seperti untuk membatasi akses ke suatu tempat tanpa mengurangi penampilan dan tali ini bisa beradaptasi dengan mudah.
Di antara jenis-jenis tali natural, manila rope termasuk salah satu jenis yang paling banyak dipakai.
Cara Membuat Tali Manila
Pembuatan tali manila pada dasarnya memiliki proses yang cukup panjang. Serat Abaca yang berasal dari pohon Abaca awalnya dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian baru dikeringkan, seratnya dikenal sebagai rami manila. Serat tersebut kemudian diluruskan dan dirapikan, serta dihilangkan sisa ampasnya. Baru kemudian dipilin dan dibentuk menjadi tali manila.
Kelebihan Tali Manila
Mengingat pembuatan tali manila sendiri terbuat dari bahan serat alami yang tahan lama, kuat dan Tangguh, tentu saja mempengaruhi sifat tali ini. Kekuatannya bahkan tidak menurun saat terkena air laut, menjadikannya sempurna digunakan dalam aplikasi kelautan dan terpapar air laut. Misalnya seperti digunakan untuk bahan jaring ikan. Menariknya lagi manila rope bisa diproduksi oleh pertanian dengan material yang lebih ramah lingkungan dibandingkan jenis-jenis tali sintetis.
Kekuatan Tali Manila
Kekuatan tali manila tentu saja berbeda-beda tergantung dari diameter tali itu sendiri. Misalnya saja, kita ambil diameter tali berukuran 5 mm, memiliki minimum breaking strength 1.8 kN dengan safe load 0.15 kN. Sedangkan ukuran terbesar kita ambil 40 mm, maka minimum breaking strength-nya sebesar 90.1 kN dengan safe load 7.5 kN.
Baca juga: Pengertian Tali Manila, Fungsi, Jenis, dan Kegunaan di Industri
B. Tali Sisal
Pengertian Tali Sisal
Tali sisal diproduksi dari bahan serat alami dari tanaman Agava Sisalana yang ditanam di Meksiko dan Amerika Selatan. Jenis ini dibuat dari bagian daun tanaman dan terdiri dari 3 untai. Tali ini memiliki fleksibilitas dan karakteristik yang sama seperti manila rope, namun tak sekuat dan cenderung lebih kasar dibandingkan manila rope.
Agave Sisalana atau sisal merupakan sejenis serat kasar yang diekstraksi dari daun tanaman sisal, sebagai sukulen abadi yang tumbuh paling baik di daerah panas dan kering. Sisal adalah serat yang ramah lingkungan karena biodegradable dan hampir tidak menggunakan pupuk atau pestisida yang digunakan dalam budidayanya.
Fungsi dan Penggunaan di Industri
Tali sisal mempunyai karakteristik simpul yang sangat baik, seringkali digunakan dalam berbagai kebutuhan industri. Biasanya tali sisal dipakai untuk kebutuhan dalam bidang perkapalan yang ada di Indonesia, kargo, dan ekspedisi. Beberapa kegunaan tali sisal lainnya diantaranya untuk dekorasi, lanskap, pertanian, industri, konstruksi, aplikasi pembibitan, ternak, hewan peliharaan dan masih banyak lagi.
Cara Pembuatan Tali Sisal
Pembuatan tali sisal berasal dari serat sisal yang dibuat dari daun tanaman. Biasanya serat didapatkan dengan menggunakan dekortikasi mesin, dimana daun dihancurkan diantara rol. Serat nantinya akan menghasilkan pulp, kemudian serat dicuci dan dikeringkan baik secara alami maupun mekanis.
Kelebihan Tali Sisal
Tali sisal merupakan tali dari serat alami yang keras dengan memiliki karakteristik yang sama persis dengan manila rope. Kekuatan tali sisal hanya 80%-nya saja dari kekuatan manila rope. Tali sisal mempunyai kemampuan untuk memegang simpul dengan baik. Tali ini juga tahan terhadap paparan sinar matahari.
Kekuatan Tali Sisal
Kekuatan tali sisal berbeda-beda tergantung dari diameternya, sama seperti jenis-jenis tali pada umumnya. Kita ambil contoh untuk tali sisal berdiameter 3/16 inchi memiliki tensile strength atau kekuatan tegangan mencapai 375 lbs, sedangkan pada diameter ¼ inchi kekuatan tegangannya lebih tinggi yakni 520 lbs. Semakin besar ukuran diameternya, maka tensile strength yang dimiliki tali ini semakin tinggi.
C. Tali Cotton/Tali Katun
Pengertian Tali Katun
Tali cotton atau tali katun adalah salah satu tali yang terbuat dari bunga kapas yang biasanya dijadikan sebagai bahan pembuatan kapas. Kapas yang dihasilkan dari bunga ini terlihat seperti permen kapas putih yang diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan tali katun yang berkualitas. Tanaman bernama latin Gossypium sp. ini dapat ditemukan di Mexico, Australia, dan Afrika. cotton rope merupakan salah satu pilihan tali serat alami paling banyak dipakai saat ini, dari jenis-jenis tali natural yang ada.
Di sepanjang sejarah, tali cotton memiliki karakteristik yang sangat kuat dan serbaguna. Tali cotton merupakan tali 3 untai yang lembut dan ringan, kerap digunakan dalam keperluan dekoratif. Tali ini sangat nyaman dan elastis dipegang. Selain itu juga, tali cotton bisa diwarnai dengan mudah. Tali cotton umumnya dipakai untuk tali jemuran dan tali tirai. Beberapa aplikasi populer tali ini yaitu untuk keperluan mainan burung atau hewan peliharaan lainya.
Walau tali cotton mempunyai banyak karakteristik yang menguntungkaan, namun di antara jenis-jenis tali natural, tali ini tidak tahan terhadap air, minyak atau bahan kimia lainnya.
Fungsi atau Kegunaan Industri Tali Katun
Ada beberapa fungsi dan kegunaan tali cotton yang perlu Anda ketahui :
1. Macrame
Tali cotton merupakan pilihan terbaik untuk digunakan sebagai hiasan dinding atau yang biasa disebut sebagia macrame. Macrame merupakan suatu kerajinan dari simpul tali katun, dimana keahlian tersebut dapat menyimpul beragam jumlah tali katun, baik itu dua buah tali, hingga empat buah tali yang dapat menghasilkan bentuk yang beragam dan dijadikan karya kerajinan yang menarik.
2. Kebutuhan Outdoor
Banyak orang yang memanfaatkan tali cotton untuk keperluan outdoor, sebab pilinan tali cotton ini bisa digunakan sebagai tali tenda yang tahan terhadap berbagai kondisi cuaca. Tali ini juga merupakan pilihan ideal untuk situasi yang melibatkan paparan sinar matahari langsung dalam waktu yang lama, sebab tidak rentan terhadap kerusakan UV.
Cara Pembuatan Tali Katun
Kapas adalah serat alami yang populer digunakan untuk pembuatan benang yang membentuk tali, dan tali cotton itu sendiri diperkirakan sudah digunakan sejak 3000 SM di Mesir dan Pakistan. Penanaman kapas dan pembuatan tali terus menyebar ke seluruh dunia. Dengan penemuan mesin cotton gin, tali cotton dipilin kemudian diproduksi di pabrik-pabrik yang ada di Amerika Serikat. Tali kapas yang dipilin sudah mempertahankan popularitasnya karena fleksibilitas, kekuatan, teksturnya yang lembut, dan bersifat non-abrasive serta mudah menyerap pewarna. Proses manufaktur memainkan peranan penting untuk membentuk kualitas tali kapas yang dipilin.
Pembuatan tali kapas di Amerika Serikat sebenarnya dimulai dari pabrik kapas, dimana kapas mentah diterima sebagai modul hingga 20.000 pon sesudah dipanen di ladang kapas. Di dalam gin, kapas ditempatkan pada pengumpan untuk dihilangkan dari rumput, batang, dan daunnya. Lalu diumpankan lewat mesin untuk memisahkan serat kapas dari biji. Kemudian serat inilah yang dipakai untuk membuat benang dan dipilin membentuk tali cotton. Sementara itu, bijinya di bawa ke mesin penghancur untuk mengekstrak minyak yang digunakan dalam berbagai produk makanan.
Serat yang dipisahkan kemudian melewati pembersih serat, kondensor dan akhirnya mesin gin, yang dipadatkan menjadi bal hingga seberat 500 lb lalu dikirim ke pabrik kapas untuk dijadikan benang.
Kelebihan Tali Cotton
Tali cotton merupakan bahan yang serbaguna, sehingga dapat dijadikan pilihan ideal untuk pembuatan tali, dimana bahan tali cotton juga cenderung lebih fleksibel dan ringan. Namun secara penggunaan, tali cotton lebih cocok digunakan untuk kebutuhan dekorasi saja atau digunakan untuk media pengangkatan benda ringan.
Kekurangan Tali Cotton
Tali cotton memiliki kekurangan dimana hanya mampu menahan beban ringan dan juga mudah terbakar. Sebaiknya juga harus dijauhkan dari bahan kimia dan juga benda-benda yang bisa memicu kebakar.
D. Tali Jute
Pengertian Tali Jute
Salah satu jenis-jenis tali natural lainnya ialah tali jute. Pada dasarnya, tali jute ialah jenis tali yang terbuat dari serat nabati alami yaitu serat jute. Jute dipanen dari kulit tanaman jute, seperti Corchorus capsularis atau olitorus. Serat ini sangat mengkilap, Panjang dan lembut. Namun bisa dipintal dengan kuat menjadi benang yang kasar dan kuat. Mengingat konstruksi alaminya, tali jute mempunyai tampilan tradisional berwarna cokelat dan bisa diwarnai dengan mudah memakai pewarna kain.
Fungsi dan Penggunaan di Industri
Pada dasarnya, tali jute adalah alternatif tali rami yang sangat terjangkau. Keduanya sangat mirip dalam hal karakteristik, jadi bisa dipakai untuk banyak aplikasi yang sama.
Contohnya, aplikasi di dalam rumah, tali jute sering digunakan untuk berkebun, sebagai hiasan dan desain interior yang mungkin dipasang sebagai pegangan tangga kontemporer atau untuk membuat unit rak yang unik. Secara komersial, tali jute bisa dijadikan sebagai tali kerja di bidang pertanian, tali tambang dan masih banyak lagi. Kita juga sering menjumpai tali jute di industri ritel.
Cara Pembuatan Tali Jute
Dalam pembuatan tali jute, setelah tanaman jute dipanen, kemudian disimpan dalam air mengalir yang alirannya lambat sekitar 10-30 hari. Selama periode tersebut, bakteri melarutkan bahan lengket yang menyatukan serat tanaman. Proses ini dinamakan ‘retting’.
Sesudah langkah ini selesai, serat yang ada di batang tetap ada dan bisa dipisahkan dari bahan yang tidak berserat menggunakan tangan. Kemudian serat yang dipisahkan tadi, dicuci, dikeringkan dan disortir lalu dikirim ke pabrik, untuk memproses pembuatan benang jute. Akhirnya, benang rami di kirim ke produsen untuk membuat karung, tas, tali jute dan produk ramah lingkungan lainnya.
Kelebihan Tali Jute
Kita tahu bahwa setiap jenis-jenis tali natural memiliki keunggulan yang berbeda, termasuk kelebihan yang dimiliki tali jute. Tali jute memiliki beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan, diantaranya biodegradable, ramah lingkungan, ringan, tahan panas, tahan lama, tahan paparan sinar UV, fleksibel dan lentur, lembut jika disentuh dan cocok untuk membuat simpul.
Kekuatan Tali Jute
Sama halnya dengan jenis-jenis tali natural lainnya yang memiliki batas kekuatan tertentu, tali jute juga memiliki kekuatan yang berbeda. Kita ambil untuk contoh jute berdiameter 6 mm memiliki kekuatan putus atau breaking force sebesar 180 kN, pada tali berdiameter 10 mm maka breaking force-nya lebih besar hingga 470 kN, begitu pula dengan ukuran diameter 40 mm memiliki breaking force 2.600 kN. Namun sebenarnya tali jute lebih cocok digunakan untuk kebutuhan dekorasi saja.
E. Tali Rami
Pengertian Tali Rami
Tali rami atau yang biasa disebut sebagai tali rami goni adalah salah satu dari jenis-jenis tali natural yang dibuat dari serat tanaman rami. Rami sendiri merupakan salah satu tumbuhan jenis semak-semak yang memiliki tinggi hingga satu sampai tiga meter, dan memiliki daun panjang sekitar 7-15 cm dengan lapisan bawahnya memiliki bulu putih tebal dan tepinya yang bergerigi. Secara histori, tali rami biasanya diaplikasikan untuk memancing, memanjat, konstruksi, dan menunggang kuda.
Fungsi dan Penggunaan Tali Rami di Industri
Tali rami memiliki serat yang sangat panjang yang membuatnya kokoh dan sifat yang ramah lingkungan dimana penggunaan paling umum digunakan adalah untuk kerajinan. Selain itu, tali ini banyak digunakan untuk kerajinan tangan diantaranya adalah tali souvenir, tali paper bag, hingga dijadikan tas. Tali berukuran kecil banyak digunakan untuk kebutuhan dekorasi rumahan, dan banyak ditemui di toko souvenir. Hiasan tersebut berupa hiasan dinding, makrame, tali paperbag, hingga kebutuhan dekorasi rumahan lainnya.
Sementara, tali rami ukuran besar banyak digunakan untuk kebutuhan konstruksi seperti untuk mengikat banyak struktur dan elevator manual. Tali ini tahan terhadap sinar UV dan kuat terhadap berbagai kondisi ekstrim, baik panas maupun hujan, sehingga memaksa industri dan militer untuk menggunakannya.
Cara Pembuatan Tali Rami
Untuk membuat tali rami, Anda harus memanen batang daun rami terlebih dahulu. Baru kemudian buat potongan memanjang serta kupas seratnya. Setelah itu, pisahkan serat menjadi anyaman. Tali rami kemudian dilapisi menggunakan ter hitam agar membentuk ikatan yang kuat dan tahan lama antara ikatan benang maupun serat. Aspal bisa membuat tali rami lebih tahan pembusukan.
Kelebihan Tali Rami
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki tali rami, diantaranya:
- Tali rami memiliki kekuatan tarik yang lebih besar dibandingkan serat alami lainnya.
- Lebih tahan lama, mengingat struktur seratnya yang lebih panjang, tali ini bisa menangani beban berat yang cukup besar.
Seperti kita ketahui, untuk tali rami sendiri memiliki kekuatan tarik yang lebih besar jika dibandingkan tali dari serat alami lainnya.
Itulah beberapa jenis tali natural yang sering kita temui di pasaran. Anda juga bisa membaca artikel tentang beragam jenis-jenis tali tambang sesuai dengan kebutuhan disini.
Tali Manila di Powertec
Diantara jenis-jenis tali natural di atas, tentu saja tali manila yang paling populer saat ini. Jika Anda sedang mencari manila rope yang berkualitas untuk pekerjaan Anda, pilihlah manila rope dari Powertec yang kualitasnya sudah tak diragukan lagi. Anda bisa memesan jenis-jenis tali baik tali natural atau sintetis dari Powertec di Megajaya.co.id!