Artikel, Kategori Lainnya

Perbedaan Baja Dan Stainless Steel Pada Bahan Material, Simak Untuk Tahu Lebih Lanjut

Pengertian Baja dan Stainless Steel

Baja merupakan sejenis paduan, artinya dibuat dengan cara mencampurkan elemen-elemen berbeda ke dalam satu. Komposisi elemen paling utama dari baja yaitu besi. Sementara stainless steel merupakan jenis baja khusus. Perbedaan baja dan stainless steel adalah stainless steel mempunyai seluruh sifat baja. Akan tetapi baja tidak bisa berkarat atau tidak korosif. Baik baja maupun stainless steel, keduanya merupakan bahan yang sering dimanfaatkan di dunia.

Perbedaan baja dan stainless steel,keduanya terlihat dari komposisi, sifat, harga, berat dan lainnya. Keduanya merupakan sejenis logam sekaligus material umum yang diaplikasikan di dunia. Banyak dipakai, baik untuk aplikasi konsumen maupun komersial. Baik baja maupun stainles steel, memiliki properti yang bervariasi, dilihat dari tingkat keuletan, kekuatan, biaya, kekerasan dan lainnya. Selain itu, perbedaan utama bisa dilihat dari komponen yang biasanya ditambahkan ke dalam baja dan membuatnya berguna.

Stainless steel bisa dikatakan sebagai baja paduan dengan kandungan Cr minimal 10,5%. Memiliki daya tahan terhadap oksidasi tinggi pada suhu lingkungan di udara. Hal ini dikarenakan stainless steel mempunyai tambahan minimal sebanyak 13% krom. Unsur krom membentuk lapisan yang tidak aktif dari CR2O3 atau Kromium (III) Oksida saat bertemu dengan oksigen. Namun lapisan tersebut terlalu tipis, karenanya logam tetap terlihat berkilau. Selain itu, sifat lainnya adalah tahan udara dan air, dapat melindungi logam di bagian bawah lapisan. Ini adalah fenomena yang dinamakan passivation.

Perbedaan Baja dan Stainless Steel

Baik baja maupun stainless steel, keduanya adalah logam andal yang dijumpai dalam berbagai macam produk, mulai dari aplikasi yang bersifat substansial hingga aplikasi ringan. Jadi, manakah logam yang lebih baik antara keduanya? Jawabannya adalah semua kembali lagi pada kebutuhan. Keterjangkauan baja membuatnya menjadi logam yang ideal untuk berbagai proyek. Biasanya baja digunakan dalam infrastruktur, peralatan senjata, mobil dan kapal. Di sisi lain, stainless steel menawarkan harga lebih mahal, namun mempunyai hasil akhir yang cerah dan tidak reaktif. Stainless steel juga sering dijumpai pada produk peralatan makan dan peralatan masak, peralatan industri, perabotan luar ruangan dan beberapa peralatan bedah atau medis.

Baja dan stainless steel keduanya tidak bisa ditukar, karena memiliki keunggulan dan sifat yang berbeda. Sebelum anda memilih salah satu paduan logam di atas, maka penting sekali mengidentifikasi perbedaan baja dan stainless steel. Perhatikan pula kebutuhan penggunaan antara keduanya, untuk apa anda memakai logam tersebut. Lalu pahami perbedaan carbon steel dan stainless steel dari segi biaya, sifat, dan juga estetika.

1. Baja

a. Komposisi Material

Baja memiliki komponen penyusun utama besi (Fe) yang ditambahkan dengan unsur Karbon (C ) hingga maksimal 1.67%. Jika kadar unsur dari karbon di atas 1.67%, biasanya material ini dinamakan cast iron atau besi cor. Semakin tinggi kandungan karbon yang terdapat pada baja, semakin membuat baja menjadi sukar untuk dilas, tingkat elongasi atau keliatan baja dapat berkurang, serta kuat tarik dan kuat leleh pada baja akan meningkat.

Maka dari itu, penting untuk menekan unsur karbon dengan kadar serendah mungkin untuk bisa mengantisipasi tingkat keliatan yang semakin berkurang sekaligus sifat yang sulit dilas, namun sifat kuat tarik dan kuat lelehnya tetap tinggi.

Dapat disimpulkan jika baja dibuat melalui penambahan besi ke dalam karbon untuk mengeraskan besi. Selama produksi baja, silikon, belerang, mangan dan fosfor dihilangkan pada besi. Biasanya baja mengandung karbon lebih rendah jika dibandingkan stainless steel, karenanya lebih kuat dan kaku.

b. Sifat Material

Perbedaan baja dan stainless steel juga bisa dilihat dari sifat materialnya. Begitupun dengan perbedaan carbon steel dan stainless steel yang bisa dilihat dari sifat materialnya. Baja mempunyai sifat magnetik dan dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis umum jika dilihat dari kandungan karbonnya.

Ketiga jenis tersebut diantaranya ada high carbon low carbon, dan medium carbon. Baja mempunyai konduktivitas termal lebih tinggi. Inilah yang membuat distribusi panas pada baja lebih baik. Jika dibandingkan dengan stainless steel, baja lebih kuat namun baja tidak tahan karat.
Perbedaan carbon steel dan stainless steel, jika pada carbon steel sifatnya cenderung kuat dan kaku. Baja karbon juga lebih tahan lama, dan mudah dibentuk dibandingkan stainless steel.

c. Proses Finishing Material

Proses finishing material antara baja dan stainless steel juga berbeda. Baja mempunyai hasil akhir yang lebih matte dengan kilau yang sedikit lebih kusam. Sementara itu, tampilan baja bisa lebih mudah ditingkatkan dengan pemolesan dan pengamplasan. Setelah itu di atasnya dapat diberi lapisan powder coat agar memberikan hasil akhir lebih halus. Dengan lapisan ini, dapat meningkatkan estetika sekaligus memberikan perlindungan ekstra pada baja

Powder coating bisa dilakukan melalui beberapa warna serta dipakai dalam permukaan baja. Melalui powder coating ini selain melindungi baja, juga bisa memberikan keunggulan lain. Untuk menambahkan visibilitas, baja juga bisa diwarnai oleh cat berwarna cerah dan membuatnya terlihat menonjol.

d. Proses Perawatan dan Perbaikan Material

Untuk perawatan baja sendiri, anda harus menyimpannya di tempat yang tidak kotor, memiliki drainase yang baik. Tujuannya agar baja tidak mudah korosi. Karena jika dibandingkan dengan stainless steel, baja lebih bersifat korosif atau karat.
Biasanya baja dapat diberikan pelapis untuk mencegahnya berkarat. Jika baja ternoda atau terkena hujan tanpa sengaja, anda bisa memilih metode yang tepat untuk membersihkannya sesuai dengan karakteristik dan sifat baja itu sendiri.

e. Aplikasi Baja Pada Industri

Perbedaan baja dan stainless steel berikutnya dilihat dari aplikasinya. Baja merupakan paduan yang praktis, bernilai ekonomis dan berlimpah, sehingga sangat cocok untuk aplikasi proyek-proyek besar. Biasanya baja banyak diaplikasikan untuk membangun rel kereta api dan jalan, serta beberapa infrastruktur lainnya.

Baja dapat diaplikasikan sebagai bahan material pembuatan stadion, bangunan modern hingga gedung-gedung tinggi pencakar langit yang kerap ditopang menggunakan kerangka baja. Struktur beton juga bisa diperkuat lagi memakai baja. Baja juga diaplikasikan dalam pembuatan bahan konstruksi kecil, seperti sekrup, baut, dan paku.

2. Stainless Steel

a. Komposisi Material

Produksi stainless steel sebenarnya langkahnya sama saja seperti produksi baja, namun stainless steel dibuat dengan tambahan pelapis kromium, nitrogen, molibdenum dan nikel. Kandungan kromium inilah yang membuat stainless steel menjadi tahan karat.

Untuk memenuhi sifat stainless steel yang tahan karat, setidaknya kromium yang ditambahkan minimal harus 10,5%. Lapisan kromium memiliki peran penting untuk melindungi logam, sebab bereaksi dengan oksigen yang ada di udara untuk menciptakan lapisan permukaan yang pasif.
Lapisan pasif inilah yang melindungi logam dari korosif sekaligus mendorong logam untuk menyembuhkan dirinya sendiri jika ada goresan kecil.

b. Sifat Material

Perbedaan baja dan stainless steel jika dilihat dari sifat materialnya, stainless steel umumnya bersifat non magnetik. Stainless steel grade 300 biasanya mengandung nikel dan kromium, sehingga membuatnya bersifat non magnetik. Namun seri stainless steel grade 400 hanya memiliki kandungan kromium sehingga sifatnya magnetis.

Dari segi kekuatan sendiri, stainless steel lebih lemah dibandingkan baja. Karena baja memiliki sifat yang kuat. Stainless steel mempunyai sifat pengerasan lebih banyak dibandingkan baja, sehingga membuatnya sulit ditempa dan memiliki distribusi panas lebih rendah. Ada sebanyak 60 kelas stainless steel, dan biasanya ditentukan berdasarkan presentase kromium, tingkat kemagnetan hingga proporsi lainnya.

c. Proses Finishing Material

Stainless steel merupakan logam yang lebih mewah karena berkilau. Hal ini dikarenakan lapisan kromium pada stainless steel membuatnya lebih mengkilap. Ada beberapa stainless steel yang memberikan lapisan powder coating.

d. Proses Perawatan dan Perbaikan Material

Karena stainless steel membentuk lapisan pasif, maka material logam ini memerlukan perawatan minimal. Akan tetapi, stainless steel sebenarnya tidak selalu kebal terhadap perubahan warna dan stainless steel bisa saja berkarat. Namun dengan lapisan pasif ini, setidaknya bisa menahan stainless steel dari korosif dalam waktu yang lama. Selain itu, stainless steel memiliki sifat dapat memperbaiki diri sendiri ketika bereaksi dengan air dan oksigen di udara.

Sifat inilah yang membuatnya bisa mencegah korosif, bahkan ketika baja tahan karat ini diletakkan di tempat yang basah. Semakin tinggi kadar lapisan kandungan kromiumnya, maka semakin banyak perlindungan terhadap korosi. Inilah salah satu perbedaan baja dan stainless steel.

Untuk soal perawatan, disarankan agar anda melakukan perawatan secara rutin, baik pada stainless steel, baja maupun lapisan akhir coating powsder. Anda bisa menggunakan sikat nilon yang lembut dan sabun untuk membersihkan stainless steel dari kotoran. Ini juga berlaku bagi baja.

e. Aplikasi Stainless Steel Pada Industri

Stainless steel banyak dicari karena kepraktisan dan nilai estetikanya. Sama halnya dengan baja, stainless steel bisa dipakai untuk mendukung konstruksi infrastruktur besar, tetapi juga menawarkan keindahan. Panel dan perlengkapan stainless steel bisa memberikan nilai desain canggih pada konstruksi bangunan apapun.

Pada aplikasi pembuatan jembatan, stainless steel diperlukan untuk memanfaatkan sifat ketahanan logam ini terhadap hujan. Stainless steel juga sering digunakan pada industri minuman dan makanan. Bisa dibersihkan dan disterilkan dengan mudah tanpa mempengaruhi rasa pada produk makanan atau minuman.

Faktor Lainnya

Faktor lain yang harus dipertimbangkan ketika harus memilih antara stainless steel dan baja adalah dari segi harganya. Stainless steel harganya cenderung lebih mahal, sebab ada penambahan beberapa elemen paduan. Meskipun demikian, stainless steel memberikan manfaat perlindungan yang ekstra dari karat, dan bisa dijadikan investasi yang baik tergantung dari lingkungannya.

Anda harus tahu bahwa tidak semua kondisi lingkungan sama, serta korosi bukan faktor satu-satunya untuk menentukan pilihan antara stainless steel dan baja. Karena di sebagian besar iklim yang ringan, produk baja bisa bekerja sangat baik apabila mempunyai lapisan pelindung.

Berdasarkan perbedaan baja dan stainless steel di atas, dapat disimpulkan bahwa keduanya menawarkan nilai dan keuntungan yang berbeda. Keduanya adalah elemen paduan tangguh yang bisa diandalkan sesuai dengan aplikasi industri dan infrastruktur.

Warna rona perak yang alami pada keduanya memberikan hasil akhir yang memukau, sedangkan coating powder meningkatkan nilai serbaguna dan ekonomis pada logam. Baik baja maupun stainless steel mempunyai kapasitas tersendiri untuk bertahan di lingkungan luar. Akan tetapi, stainless steel biasanya selalu menjadi pilihan terbaik dalam pemakaian jangka panjang pada kondisi lingkungan yang abrasif.

Produk-produk dari Baja & Stainless Steel Berkualitas di Megajaya

Mengingat kini sudah tahu perbedaan baja dan stainless steel, apakah anda sudah menentukan apakah akan memilih baja atau stainless steel? Apapun yang anda pilih, baik baja maupun stainless steel, pastikan untuk membelinya di Megajaya.co.id, karena produk baja dan stainless steel yang dijual berkualitas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *